Wonogiri, (10/02/2023). Warga Desa Baleharjo yang didatangi oleh mahasiswa KKN UNDIP memiliki potensi berupa pekarangan rumah yang luas sehingga beberapa rumah memiliki tanaman gizi yang menghasilkan bahan pangan berupa buah/sayur yang kemudian dapat dikonsumsi sendiri ataupun dijual kepada sesama warga desa.
Pada umumnya, bahan pangan dari hasil pertanian bersifat mudah rusak (perishable). Bahan pangan tersebut berpotensi mengalami kerusakan yang berasal dari perubahan fisiologis berupa fisik, kimia, dan mikrobiologi. Oleh karena itu mahasiswa UNDIP memberikan solusi berupa pengenalan teknologi ozon.
Teknologi ozon mempunyai banyak manfaat dan bersifat ramah lingkungan dalam penanganan bahan pangan. Teknologi ozonisasi telah diketahui dapat memperpanjang umur simpan buah, menjaga kesegaran produk, tidak mempengaruhi nilai gizi, dan mampu melarutkan beberapa jenis pestisida. Sifat ozon sendiri juga merupakan anti mikroba yang tidak meninggalkan residu.
Ozon merupakan molekul triatomik yang terdiri dari tiga atom oksigen. Ozon bersifat oksidator kuat yang berbau tajam. Ozon dapat dibuat secara buatan melalui proses ozonisasi. Proses ozonisasi dilakukan melalui proses tumbukan yaitu dengan melewatkan gas oksigen (O2) pada daerah yang dikenai tegangan tinggi. Salah satu aplikasi teknologi ozon yaitu proses penanganan bahan pangan. Pencucian buah dan sayuran dengan air ozon mampu meluruhkan pestisida dan mempertahankan buah dari kebusukan lebih lama.
Gambar 2 Mahasiswa KKN UNDIP memberikan workshop dan pengarahan seputar pemanfaatan teknologi ozon kepada warga Desa Baleharjo
Mahasiswa KKN UNDIP memberikan workshop dan pengarahan seputar pemanfaatan teknologi ozon dalam pengawetan produk pasca panen menggunakan prototipe alat berteknologi ozon kepada warga Desa Baleharjo yang memiliki taman gizi di pekarangan rumahnya. Prototipe alat berteknologi ozon ini terdiri atas Ozone Generator AZ-1000MG-G dan wadah plastik untuk menampung air.
Bahan pangan hasil dari taman gizi ini biasanya tidak menggunakan bahan-bahan kimia baik dalam pemupukan hingga perawatan bahan pangan setelah panen, sehingga penggunaan teknologi ozon untuk mempertahankan bahan pangan dari kebusukan ini benar-benar dapat membantu warga desa untuk menjaga keawetan bahan pangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H