Mohon tunggu...
Ridho Yazhid
Ridho Yazhid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

hobi sayaa menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petualangan Manis Afika:

9 Juli 2024   11:39 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok 17
Anggota kelompok:
Sidiq Nurhidayat (23010400050)
Ridho yazhid (23010400079)
 
"Petualangan Manis Afika: Diputar, Dijilat, Dicelupin"
 
Anak-anak adalah target pasar utama Biskuit ini. Menggunakan anak kecil sebagai talent dalam iklan dapat membangun kesadaran merek yang kuat di kalangan anak-anak, yang akan mempengaruhi keputusan konsumen mereka di masa depan.
Iklan yang menampilkan Afika dan temannya menunjukkan bagaimana mereka bersenang-senang dengan biskuit, yang menggambarkan kebersamaan dan pengalaman berbagi. Hal ini dapat menanamkan citra bahwa biskuit ini menciptakan keakraban di tengah keluarga dan kerabat dekat.
- Slogan iklan Biskuit yang paling terkenal dan ikonik adalah:
"Diputar, Dijilat, Dicelupin"
Slogan ini menggambarkan cara unik menikmati biskuit Afika, yang menjadi ciri khas dan daya tarik utama produk ini. Slogan ini tidak hanya mudah diingat, tetapi juga menciptakan pengalaman interaktif yang menyenangkan bagi konsumen.
Iklan ini menampilkan tokoh Afika menceritakan tentang seorang anak yang sedang belajar. Kemudian, seorang teman yang berpakaian layaknya musim salju datang dan memberikan pakaian yang sama kepada Afika. Teman tersebut mengatakan bahwa pakaian tersebut akan membuat Afika dingin. Setelah itu, mereka berdua menikmati sesuatu dengan cara yang asik, seperti memutar, menjilat, dan mencelupkan ke dalam susu putih. Iklan ini menunjukkan bagaimana Afika dan temannya bersenang-senang dengan sesuatu yang baru.
Iklan Biskuit Afika adalah tentang kebersamaan dan momen menyenangkan yang bisa dinikmati bersama keluarga dan teman-teman saat mengonsumsi Biskuit Afika. Iklan ini mengajarkan bahwa Biskuit Afika bukan hanya sekadar biskuit, tetapi juga sebuah pengalaman yang dapat mempererat hubungan dan menciptakan kenangan indah. Dengan ritual "Buka, Celupin, Jilat," Biskuit Afika memberikan cara yang menyenangkan dan unik untuk menikmati biskuit, menjadikan setiap momen lebih istimewa dan penuh keceriaan.
Visual dan sinematografi dalam iklan Biskuit Afika memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan dan menarik perhatian penonton. Berikut adalah beberapa elemen visual dan sinematografi yang digunakan:
1. Warna Cerah:
Iklan ini menggunakan palet warna cerah dan hidup yang mencerminkan keceriaan dan kegembiraan. Warna-warna ini membantu menciptakan suasana yang hangat dan ramah, menarik perhatian penonton dari segala usia.
2. Close-Up pada Ekspresi Wajah:
Banyak adegan close-up yang menampilkan ekspresi wajah Afika, terutama saat ia menikmati Biskuit. Ekspresi wajah yang lucu dan menggemaskan memperkuat daya tarik emosional iklan ini.
3. Penggunaan Cahaya:
Pencahayaan yang terang dan lembut digunakan untuk menciptakan suasana yang ceria dan menyenangkan. Cahaya ini juga menyoroti produk Biskuit, membuatnya terlihat lebih menarik dan lezat.
4. Setting yang Familiar:
Setting iklan biasanya dalam lingkungan rumah atau tempat bermain yang familiar dan relatable bagi penonton. Hal ini membantu penonton merasa lebih dekat dengan situasi yang ditampilkan dan mudah mengaitkan dengan pengalaman pribadi mereka.
5. Adegan Aktivitas Sehari-hari:
Adegan dalam iklan menggambarkan aktivitas sehari-hari yang sederhana namun penuh kebahagiaan, seperti anak-anak bermain dan menikmati waktu bersama keluarga. Ini menekankan bahwa  adalah bagian dari momen-momen kecil yang berharga.
6. Gerakan Kamera yang Halus:
Gerakan kamera yang halus dan transisi yang lembut membantu menjaga alur cerita yang lancar dan menyenangkan. Penggunaan teknik ini membuat penonton merasa nyaman dan terlibat dalam cerita.
7. Komposisi Visual:
Komposisi visual yang rapi dan teratur membuat iklan mudah diikuti dan menarik. Pengaturan elemen-elemen visual dengan baik membantu menyoroti pesan utama dan produk secara efektif.
Dengan kombinasi elemen-elemen visual dan sinematografi ini, iklan Biskuit Afika berhasil menciptakan suasana yang menyenangkan dan mengesankan, membuat pesan iklan lebih mudah diingat dan diterima oleh penonton.
 
Kesimpulan:
Iklan Biskuit Afika berhasil memanfaatkan kombinasi karakter yang menggemaskan, cerita yang relatable, slogan yang ikonik, visual dan audio yang menarik, serta penekanan pada nilai kekeluargaan untuk menciptakan iklan yang tidak hanya efektif dalam mempromosikan produk, tetapi juga menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan penonton. Konsistensi dalam branding dan penggunaan humor yang sederhana juga berkontribusi pada keberhasilan iklan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun