Mohon tunggu...
Ridho Sinaga
Ridho Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di Unas, sedang mendalami dunia menulis, fotografi, dan videografi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pro dan Kontra Proses Vaksinasi Covid-19 di Balige

12 Agustus 2021   21:24 Diperbarui: 12 Agustus 2021   21:31 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Toba Samosir – Proses vaksinasi covid – 19 memang sudah dimulai sejak awal tahun ini. Meskipun begitu, tetap ada pro dan kontra di masyarakat terkait vaksinasi covid – 19.

Padahal vaksinasi covid – 19 sangat diperlukan untuk membentuk herd immunity bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya herd immunity maka terciptalah kekebalan kelompok akan virus covid – 19.

Proses vaksinasi covid – 19 sendiri sudah dimulai sejak bulan Januari – April 2021 yang disebut gelombang vaksinasi covid – 19 pertama, dan dikhususkan untuk tenaga kesehatan (nakes) yang selanjutnya diikuti dengan vaksinasi covid – 19 untuk petugas pelayanan publik dan lansia. Kemudian gelombang kedua dimulai pada bulan April 2021 – Maret 2022, yang akan diberikan kepada 63,9 juta warga rentan dan 77,4 juta masyarakat lainnya yang diberikan sesuai pendekatan kluster.

Di Toba Samosir sendiri khususnya Balige, proses vaksinasi covid sendiri masih berjalan sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh pemerintah. Dan vaksin yang digunakan untuk masyarakat umum adalah vaksin Sinovac. Proses vaksinasi Covid – 19 sendiri disediakan di beberapa tempat seperti puskesmas, Rumah Sakit HKBP Balige, Rumah Sakit Umum Porsea dan gedung serbaguna yang terdapat di area komplek Gereja HKBP Balige, HKBP Tampahan, HKBP Tampubolon, dll.

Herlina Hutahaean yang merupakan seorang ibu rumah tangga, merupakan salah seorang dari masyarakat Balige yang sudah menerima dosis dua kali vaksinasi covid – 19. Ia mengatakan bahwa ia mengikuti proses vaksinasi karena mendengar info dari temannya yang bekerja di Puskesmas, dan juga ia disarankan oleh anaknya untuk ikut vaksinasi covid – 19 sesegera mungkin.

Ia sendiri mengatakan bahwa proses vaksinasi baik dosis pertama dan dosis kedua tidak memberikan efek tertentu pada tubuhnya. Setelah vaksin ia tetap bisa beraktivitas seperti biasanya, begitu juga dengan keesokan harinya. Ungkapnya saat diwawancarai oleh penulis di rumahnya pada kamis (12/08/2021).

Sementara itu, Tumpal Damanik yang berprofesi sebagai anggota bongkar muat barang. Berpendapat bahwa vaksinasi covid – 19 itu tidak harus dilakukan. Karena menurutnya, dengan di vaksin, maka ia dapat terkena covid – 19 dengan mudah. Dan juga ia tidak terlalu suka dengan keadaan sekarang yang sedang terjadi di Balige. Dimana setiap orang yang pergi berobat ke rumah sakit tiba – tiba menjadi pasien covid – 19. Hal ini menjadi pemicu beberapa orang takut untuk berurusan ke rumah sakit baik itu untuk berobat ataupun untuk vaksin. Salah satunya adalah Tumpal Damanik.

“Terlebih lagi ada efek sampingnya, nanti saya kena gak bisa lah saya bekerja. Gak ada uang nanti untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Makanya saya gak mau di vaksin” Ujar Tumpal saat ditanyai oleh pewawancara.

Namun meskipun terdapat pro dan kontra vaksinasi covid – 19 di Balige, tetap terlihat lebih banyak antusias untuk mengikuti vaksinasi covid – 19. Terlebih lagi para orang tua yang diajak oleh anaknya untuk vaksin bersama – sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun