Mohon tunggu...
Ridho Rahmat Santoso
Ridho Rahmat Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga Semester 1

Hobi saya adalah berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Program Makan Siang Gratis Tantangan Bagi Pengusaha Kantin Di Sekolah

10 Januari 2025   08:53 Diperbarui: 10 Januari 2025   08:53 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program makan siang gratis yang digagas oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya pemerintah untuk memperbaiki gizi anak-anak sekolah memang patut diapresiasi. Namun kini timbul pertanyaan baru, apa dampak yang akan ditimbulkan bagi pedagang kantin sekolah yang selama ini mengandalkan pendapatan mereka dari berjualan di kantin sekolah?

Tujuan diadakannya program makan siang gratis ini adalah untuk memastikan bahwa anak-anak di sekolah dapat mengakses makanan bergizi tanpa memikirkan hambatan ekonomi. Tentunya program ini membawa dampak signifikan bagi berbagai pihak, terutama pengelola kantin sekolah. Dengan diadakannya program tersebut, kini pihak kantin di sekolah harus bisa beradaptasi dengan direalisasikan nya program tersebut sejak hari Senin, 6 Januari 2025.

Meskipun program ini memiliki dampak sosial yang positif, namun nyatanya hal ini tidak berlaku bagi pihak pengusaha kantin sekolah yang menghadapi tantangan baru. Kantin yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan mereka kini menjadi sepi. Bahkan sejumlah pedagang mengaku omset penjualannya menurun drastis hingga 70% dampak dari adanya realisasi program makan siang gratis.

Dikutip dari Portal JTV, Ria Mulyani seorang pengusaha di kantin SMPN 12 Kepanjen, Kabupaten Malang. Menurut pengakuan Ria, sebelum direalisasikannya program makan siang gratis ini dirinya mampu berjualan 50-70 mangkok bakso per harinya, namun kini hanya terjual 25 mangkok. Selain kehilangan pelanggan, pelaku usaha kantin tetap harus menanggung biaya sewa kantin yang tidak berkurang.

Dampak ini menjadi perhatian para pelaku usaha kecil yang menggantungkan pendapatan mereka pada kantin sekolah. Di sisi lain program makan siang gratis merupakan program yang baru direalisasikan, sehingga progam ini tentunya membutuhkan evaluasi terus-menerus agar tidak menimbulkan ketimpangan baru, seperti ketergantungan pada subsidi pemerintah atau mempengaruhi ekonomi kantin sekolah secara drastis.

Secara keseluruhan, program makan siang gratis memang terbukti memberi dampak positif bagi siswa dari keluarga yang kurang mampu. Namun, keberlangsungan usaha kantin di sekolah perlu diperhatikan lebih lanjut. Penyelesaian masalaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara pemerintah diharapkan bisa bekerja sama dengan pihak kantin sekolah untuk menjalankan program makan siang gratis. Atau pemerintah dapat melakukan skema gabungan, dimana pihak pengusaha kantin dapat berjualan menyajikan menu tambahan yang tidak tersedia dimenu makan siang gratis, sehingga manfaat program makan siang gratis tidak merugikan pengusaha kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun