Mohon tunggu...
Ridho Ramadhan
Ridho Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA/UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kunci Sukses UMKM di Era Kompetisi Home Industri Batik Asaroski

9 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   12:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home Industri Batik Asaroski 

Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensi mereka. Salah satu kunci keberhasilan UMKM adalah kemampuan untuk mengambil keputusan strategis yang efektif berdasarkan informasi yang akurat. Di sinilah peran akuntansi manajemen menjadi sangat penting. Dengan memanfaatkan data akuntansi, UMKM dapat melakukan analisis biaya, efisiensi, dan profitabilitas guna mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

Home Industri Batik Asaroski adalah salah satu UMKM yang telah memanfaatkan akuntansi manajemen yang berlokasi di Perum Pondok Baru Bangsren Blok B, Makamhaji, Kartasura. Dalam menghadapi keputusan strategis, seperti menerima atau menolak pesanan khusus. Studi kasus ini menggambarkan bagaimana data akuntansi digunakan untuk mendukung keputusan yang berdampak signifikan terhadap profitabilitas dan efisiensi operasional.

UMKM sering kali harus menghadapi keterbatasan kapasitas produksi, sumber daya, dan informasi yang kurang mendalam mengenai dampak keputusan tertentu terhadap kinerja bisnis mereka. Sebagai contoh, Batik Asaroski menghadapi dilema ketika mendapatkan pesanan khusus dengan harga di bawah rata-rata. Keputusan untuk menerima atau menolak pesanan ini memerlukan analisis mendalam terhadap biaya relevan dan potensi keuntungan.

Batik Asaroski, sebuah UMKM yang bergerak di bidang produksi kaos batik, memiliki kapasitas produksi harian yang cukup besar. Namun, kapasitas ini sering kali tidak digunakan sepenuhnya, dengan tingkat operasional rata-rata yang lebih rendah dari kapasitas maksimal. Ketika mereka menerima pesanan tambahan dengan harga lebih rendah dari harga jual normal, pemilik usaha menghadapi dilema. Keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus ini memerlukan analisis yang mendalam.

Langkah awal dalam pengambilan keputusan adalah melakukan pengelompokan biaya. Biaya relevan, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengepakan, dihitung untuk menentukan total biaya variabel per unit. Analisis ini menunjukkan bahwa biaya tetap tidak berubah karena pesanan tambahan tidak memengaruhi struktur operasional utama. Dengan mempertimbangkan kapasitas menganggur yang tersedia, perusahaan dapat memproduksi pesanan tambahan tanpa mengorbankan jadwal produksi reguler.

Analisis lebih lanjut memperlihatkan bahwa menerima pesanan tersebut akan memberikan margin kontribusi yang positif per unit, yang secara keseluruhan akan menambah laba perusahaan. Keputusan ini tidak hanya memanfaatkan kapasitas yang menganggur tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap keuntungan perusahaan. Selain itu, pesanan khusus ini memberikan peluang untuk memperluas pangsa pasar, khususnya di luar pulau, tanpa biaya tambahan seperti komisi penjualan.

Keputusan untuk menerima pesanan khusus akhirnya diambil berdasarkan analisis akuntansi yang menunjukkan manfaat finansial yang jelas. Pendekatan berbasis data ini tidak hanya membantu Batik Asaroski meningkatkan profitabilitas tetapi juga memperkuat fleksibilitas operasional mereka dalam menghadapi permintaan pasar yang dinamis. Hal ini menunjukkan pentingnya penggunaan akuntansi manajemen dalam memastikan setiap peluang yang ada dapat dioptimalkan dengan risiko minimal.

Mengelola UMKM ibarat mengemudikan perahu kecil di tengah badai besar. Salah satu alat terbaik yang dapat dimiliki oleh pemilik UMKM adalah data akuntansi yang relevan. Dalam kasus Batik Asaroski, kemampuan untuk memisahkan biaya relevan dari biaya tidak relevan menjadi kunci untuk memahami manfaat dari pesanan khusus. Analisis ini tidak hanya meningkatkan profitabilitas tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan.

Namun, keputusan seperti ini sering kali memerlukan keberanian dan kemampuan untuk beradaptasi. Jika UMKM hanya mengandalkan intuisi tanpa data, risiko kerugian meningkat secara signifikan. Akuntansi manajemen memberikan alat untuk mengurangi risiko tersebut dengan memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi finansial perusahaan.

Kasus Home Industri Batik Asaroski merupakan contoh konkret bagaimana UMKM dapat memanfaatkan data akuntansi manajemen untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Data utama dalam studi kasus ini diperoleh melalui observasi langsung di lokasi, wawancara dengan pemilik usaha, dan pengumpulan rincian biaya yang relevan. Wawancara mendalam dengan pemilik memberikan gambaran menyeluruh mengenai tantangan yang dihadapi dalam menerima pesanan khusus, serta informasi terkait proses produksi dan kapasitas operasional yang dimiliki. Salah satu elemen penting dari data yang dianalisis adalah rincian biaya produksi, yang meliputi biaya variabel seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengepakan. Selain itu, data sekunder seperti biaya tetap, termasuk depresiasi alat dan utilitas, juga dihitung untuk memastikan keputusan yang diambil didasarkan pada informasi yang lengkap dan akurat. Semua data ini kemudian dikelompokkan menjadi biaya relevan dan tidak relevan untuk mempermudah proses analisis.

Selain itu, pengumpulan data dari sisi pasar juga dilakukan, seperti harga yang ditawarkan oleh pelanggan untuk pesanan khusus serta kemungkinan dampak dari keputusan ini terhadap hubungan bisnis jangka panjang. Data ini tidak hanya digunakan untuk menghitung manfaat finansial langsung, tetapi juga untuk mempertimbangkan dampak strategis jangka panjang, seperti memperluas pangsa pasar ke wilayah luar pulau dan membangun reputasi perusahaan.

Sumber informasi yang beragam dan metode pengumpulan data yang sistematis memungkinkan analisis yang komprehensif. Dalam hal ini, data akuntansi tidak hanya menjadi alat bantu pengambilan keputusan, tetapi juga menjadi dasar untuk merumuskan strategi yang lebih luas. Pendekatan yang digunakan oleh Batik Asaroski mencerminkan pentingnya memiliki sistem pengumpulan data yang solid dan relevan, sehingga setiap keputusan dapat diambil dengan keyakinan dan mendukung pertumbuhan usaha secara berkelanjutan.

Hal ini melibatkan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan, seperti pemilik usaha, dan karyawan produksi, juga memberikan perspektif yang lebih holistik. Pendekatan kolaboratif ini memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya menguntungkan dari sisi finansial tetapi juga mempertimbangkan aspek operasional dan kualitas produk.

Kesimpulannya penggunaan akuntansi manajemen memberikan keunggulan kompetitif bagi UMKM dalam mengambil keputusan strategis. Dengan memanfaatkan data akuntansi, UMKM dapat mengoptimalkan kapasitas produksi, mengidentifikasi peluang profitabilitas melalui analisis biaya relevan, serta mengelola sumber daya secara lebih efisien.

Pesan yang dapat diambil dari kasus Batik Asaroski adalah pentingnya menjadikan akuntansi manajemen sebagai bagian integral dari strategi bisnis. Dengan alat ini, UMKM dapat bertahan, berkembang, dan bersaing dalam pasar yang semakin dinamis. Akuntansi manajemen bukan hanya soal angka, tetapi soal memahami cerita di balik angka tersebut untuk menciptakan keputusan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun