Mohon tunggu...
Ridho Putranto
Ridho Putranto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah” (Pramoedya Ananta Toer)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kesehatan Mental di Era Masyarakat Digital

10 Oktober 2023   07:30 Diperbarui: 10 Oktober 2023   07:39 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era ini, teknologi digital yang berkembang semakin terintegrasi dengan kehidupan umat manusia. Kecanggihan dari teknologi yang semakin maju menawarkan berbagai kemudahan dalam beraktivitas. Orang-orang saat ini semakin diberikan kemudahan oleh adanya perkembangan teknologi yang merupakan buah pengembangan ilmu pengetahuan selama berabad-abad lamanya.

Integrasi antara teknologi dan umat manusia menciptakan sebuah gagasan baru yang dikenal sebagai "digital society" atau masyarakat digital. Masyarakat digital ditandai dengan semakin maraknya akses publik terhadap teknologi terkhususnya teknologi digital yang dalam hal ini adalah pemakaian media sosial (medsos) yang semakin intens di tengah masyarakat dan yang paling terbaru adalah penggunaan kecerdasan buatan/ Artificial Intelligence dalam kehidupan sehari-hari.

Di era modern seperti saat ini, masyarakat digital secara pragmatis mengalami transformasi dalam cara berkomunikasi, bekerja, belajar, berbelanja dan bahkan berinteraksi dengan satu sama lain. Perangkat digital seperti ponsel pintar, internet, dan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, mengubah cara orang-orang dalam mengakses informasi, mengembangkan bisnis, serta memengaruhi dinamika sosial dan budaya.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara manusia berinteraksi, berkomunikasi, dan berbudaya. Salah satu perubahan yang terjadi adalah semakin luasnya akses informasi dan penyebaran konten melalui internet. Hal ini telah mengubah cara manusia memperoleh pengetahuan, berbagi informasi atau hanya mengakses hiburan semata.

Bak dua sisi mata koin, eskalasi dari teknologi digital dewasa ini juga membawa sebuah dampak negatif yang jika tidak difilter dengan baik, sisi ini akan berpengaruh dalam kehidupan secara individual maupun komunal. Salah satu ekses negatif dari teknologi digital yang sering dijumpai di tengah berkembangnya masyarakat digital ini adalah isu kesehatan mental (mental health).

Laporan dari Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) di tahun 2022 menunjukkan bahwa 15,5 juta (34,9 persen) remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta (5,5 persen) remaja mengalami gangguan mental. Adapun gangguan mental yang paling banyak diderita oleh remaja adalah gangguan cemas, gabungan antara fobia sosial dan gangguan cemas menyeluruh sebesar 3,7%.

Berdasarkan laporan diatas, gangguan mental merupakan masalah kesehatan yang tak bisa diabaikan di era masyarakat digital saat ini. Perkembangan teknologi yang pesat dan penyebaran informasi yang luas melalui internet telah membawa dampak signifikan terhadap kesehatan mental individu. Salah satu jenis gangguan mental yang sering dijumpai di era masyarakat digital adalah gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan menjadi semakin umum terjadi karena adanya tekanan yang berasal dari penggunaan media sosial, tekanan untuk memenuhi harapan online, serta kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain di dunia maya. Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan cenderung merasa gelisah, khawatir, dan tegang secara terus-menerus. Mereka juga sering kali mengalami gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, gangguan tidur, dan sulit berkonsentrasi.

Selain gangguan kecemasan, gangguan depresi juga sering dijumpai di era masyarakat digital. Penggunaan media sosial yang intens dan berlebihan kadang-kadang dapat memperburuk perasaan sedih dan kehilangan yang dialami oleh seseorang. Terlebih lagi, terdapat risiko untuk membandingkan kehidupan mereka dengan orang lain yang tampak lebih bahagia dan sukses di dunia maya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kehilangan minat, dan penurunan energi secara keseluruhan.

Selain itu, masih banyak gangguan mental lainnya yang sering terjadi di era masyarakat digital. Meliputi gangguan stres pasca-trauma, gangguan bipolar sampai gangguan adiktif penggunaan internet. Penting bagi individu untuk menyadari bahwa penggunaan teknologi digital yang berlebihan dan tidak sehat dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

Maka dari itu, kesehatan mental merupakan isu yang semakin mendapatkan perhatian di era masyarakat digital ini. Dalam konteks ini, perubahan dalam bidang sosial, teknologi, dan budaya yang pesat telah menghadirkan tantangan baru yang mempengaruhi kesejahteraan jiwa individu dan masyarakat secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun