Mohon tunggu...
Ridhony Hutasoit
Ridhony Hutasoit Mohon Tunggu... Auditor - Abdi Negara

Aku ini bukan siapa-siapa, hanya terus berjuang meninggalkan jejak-jejak mulia dalam sejarah peradaban manusia, sebelum kelak diminta pertanggungjawaban dalam kekekalan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Merintis Program Pemuda Bangun Desa

18 Agustus 2020   12:59 Diperbarui: 18 Agustus 2020   13:09 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu Materi Dilan Class secara non Tatap Muka. Sumber: Dokumentasi Pribadi by Zoom

Dalam rangka meningkatkan kualitas anak-anak muda termasuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Tenggara (OJK Sultra) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (TPAKD Sultra) menghadirkan Kelas Duta Inklusi dan Literasi Keuangan (Dilan Class) melalui Komunitas Learning Center (Instagram: @komunitaslearningcenter).  Dilan Class saat ini merupakan pengembangan program unggulan TPAKD Provinsi Sultra bernama Kelas Duta Inklusi dan Literasi Nusantara pada tahun 2019 dan terus dikembangkan hingga saat ini. Selain kelas jasa keuangan dan Wirausaha, Dilan Class mengembangkan Program Pemuda Bangun Desa (Pro Muda Bagus).

Kelas Jasa Keuangan adalah kelas dengan pendekatan link and match (limach), yaitu kelas yang menghubungkan antara peserta didik dengan praktisi/ahli di Industri Jasa Keuangan. Setiap entitas jasa keuangan digilir untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik. Harapannya, Dilan Class memberikan manfaat berupa perubahan perilaku, pengetahuan, pengalaman, dan partner (networking) kepada peserta didik melaului ekosistem pembelajaran yang dibentuk. Pandemik ini menjadi "blessing in disguise" karena pemanfaatan teknologi informasi memungkinkan kelas dapat dilaksanakan setiap hari Minggu, pukul 15.30 s.d 17.00 WITA.  Tahun lalu, Dilan Class berkolaborasi dengan Generasi Baru Indonesia (GenBI) Sultra di bawah pembinaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara dan Gerakan Kendari Mengajar (GKM). Bahkan, hingga saat ini, undangan Dilan Class terus disampaikan baik secara formal (korespodensi) maupun melalui grup Whatsapp (WA) kepada komunitas lain agar manfaat dari kelas ini dapat semakin dinikmati masyarakat luas.

Pro Muda Bagus adalah upaya penerapan pengetahuan yang diperoleh dari Kelas Jasa Keuangan untuk diimplementasikan di dunia nyata sebelum masuk dunia kerja. Latar belakang dari hadirnya Pro Muda Bagus adalah penerapan ilmu yang diperoleh dari short course Australia Awards tahun 2019 tentang Kepemimpinan dan Inklusi Keuangan. Professor Edward Buckingham dari Monash University menyatakan tiga faktor penting dalam inklusi keuangan, yaitu institusi, kapabilitas, dan aset. Faktor kapabilitas dan aset menjadi dua faktor yang menjadi fokus untuk dikembangkan baik melalui pelatihan berkelanjutan dan perluasan cipta kerja bagi anak-anak muda sebagai stimulus agar mereka produktif sehingga memiliki aset. Elemen aset terdiri dari tiga subelemen yaitu pengeluaran (spending), penghasilan (earning), dan tabungan (saving). Inklusi keuangan adalah segala upaya yang dilakukan agar masyarakat dapat terakses pada sektor jasa keuangan formal. Penekanan akses di sini menandakan masyarakat memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menggunakan produk keuangan. Jadi, percepatan inklusi keuangan salah satunya dengan menyediakan ruang masyarakat mendapatkan penghasilan. Dengan penghasilan, mereka dapat menabung atau punya kapasitas lebih lebar dalam pengeluaran yang produktif. Elemen aset merupakan faktor penting mempercepat inklusi keuangan melalui aktivitas investasi/produktif. Oleh sebab itu, pengembangan Dilan Class masuk pada area bagaimana memberikan ruang produktif melalui pemberdayaan kepada masyarakat sehingga mempercepat atau memperbesar potensi inklusi keuangan termasuk literasi keuangan.

Salah satu Materi Dilan Class secara non Tatap Muka. Sumber: Dokumentasi Pribadi by Zoom
Salah satu Materi Dilan Class secara non Tatap Muka. Sumber: Dokumentasi Pribadi by Zoom
Di sisi lain, Pro Muda Bagus adalah upaya meningkatkan kontribusi anak-anak muda untuk membangun desa termasuk membentuk mekanisme regenerasi petani, peternak, hingga nelayan Indonesia di masa depan. Perlu diingat, sedigital apapun zaman, keberlangsungan hidup manusia tetap bergantung pada ketersediaan pangan. Perdana ini Pro Muda Bagus berfokus pada petani yang akan dihubungkan dengan program unggulan TPAKD Kabupaten Konawe Selatan, yaitu Kredit Hindari Rentenir dan Budaya Lestari Semesta (Kredit Hebat). Seleksi untuk bisa terlibat dalam Pro Muda Bagus ada dua tahapan, yaitu Kapasitas dan Motivasi (Kativ) dan Bina dan Wawancara (Biwa). Pro Muda Bagus akan membawa anak-anak muda berperan dalam membantu petani di lapangan seperti membantu membuat laporan keuangan sederhana, menyusun Rencana Anggaran Bisnis (RAB), internalisasi pengetahuan produk jasa keuangan dalam bisnis pertanian, serta mempelajari mekanisme pembuatan produk pupuk organik yang akan dikembangkan melalui Kredit Hebat. Kandidat yang terpilih adalah pribadi yang sejak awal menyatakan diri berminat menjadi petani walau memiliki latar belakang pendidikan spesifik yang berbeda-beda. Dampak kolaborasi dalam Kredit Hebat ini diharapkan dapat mendorong petani dapat makin mandiri karena memiliki kapabilitas dan aset untuk terakses pada produk keuangan formal untuk manfaatkan produk keuangan. Petani masa kini harus menjadi subjek, bukan lagi objek di ladangnya sendiri. Kemandirian ini akan menstimulus peningkatan kualitas produk sehingga harga komoditas pertanian dapat optimal bagi kesejahteraan mereka.

Pemahaman dan pemanfaatan yang baik terkait produk jasa keuangan menjadi bagian upaya agar mikroprudensial dan makroprudensial aman terjaga, khususnya dalam pertumbuhan yang berkelanjutan dan perlindungan konsumen termasuk bentuk pencegahan masyarakat terjebak pada investasi ilegal. Aman terjaganya mikroprudensial dan makroprudensial tersebut akan menopang stabilitas sistem keuangan Indonesia.

Kami bermimpi suatu saat kelak Dilan Class akan menjadi salah satu sumber pencetak pengurus/direksi untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Desa (BUMDes) termasuk pencetak generasi penerus para petani, peternak, hingga nelayan yang berkualitas dalam rangka membangun Indonesia hingga ke desa. Selain itu, Dilan Class dapat menjadi stimulus pencetak para entrepreneur/sociopreneur muda andal (UMKM) serta mengisi kebutuhan sumber daya manusia terampil bagi industri, khususnya industri jasa Keuangan. Untuk jangka pendek, peran sebagai duta yang melekat pada peserta didik Dilan Class diharapkan mampu mendorong mereka kembali membagikan hal-hal yang peroleh kepada keluarga dan lingkungan sekitar terdekat.

Dilan Class hadir untuk memberdayakan pemuda, karena mereka perlu menjadi perhatian khusus, apalagi Indonesia akan berhadapan dengan puncak emas usia produktif di tahun 2030. Bonus demografi itu dapat menjadi berkat atau beban negeri ini tergantung bagaimana kita mengelola kualitas dan memberikan akses dalam peningkatan kapasitas mereka. Jadi, kalau bukan kita, siapa lagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun