Mohon tunggu...
Ridhony Hutasoit
Ridhony Hutasoit Mohon Tunggu... Auditor - Abdi Negara

Aku ini bukan siapa-siapa, hanya terus berjuang meninggalkan jejak-jejak mulia dalam sejarah peradaban manusia, sebelum kelak diminta pertanggungjawaban dalam kekekalan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mari Menulis

24 Mei 2017   15:47 Diperbarui: 24 Mei 2017   15:57 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="WA"][/caption]

Menari dalam daftar mimpi.

Memilah segala kemungkinan aksi.

Kemudian aku bertepi sepi.

Adakah garis-garis tinta berhenti pada satu titik?

Tapi suara nurani ribut berbisik.

Ia tak lelah membuat begidik.

Kemudian aku mulai dibuat mengerti.

Memang ada saja visi yang mustahil digenapi.

Karena selaksa ragu terlanjur jadi abu.

Toh, hidup cenderung terjebak realitas kaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun