Bentuk kepedulian sosial dan pengembangan diri sekaligus menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan kepada masyarakat. Sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya yang terdiri dari 13 mahasiswa, melaksanakan program Mahasiswa Membangun 1000 Desa (MMD UB 1000D) 2023/2024 di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
“Program MMD atau yang biasa disebut KKN yang kami lakukan ini telah berjalan selama 32 hari dari 30 hari yang direncanakan. Alhamdulillah, dengan bantuan dan petunjuk masyarakat di lokasi, KKN yang kami lakukan hingga kini dapat berjalan lancar,” kata Tsaqif Muhyidin, salah satu mahasiswa MMD Universitas Brawijaya kepada Ridho(kompasiana), Selasa (1/8).
Dijelaskan Tsaqif, setelah para mahasiswa melakukan identifikasi di Desa Ngadirenggo, terkait potensi yang ada. Di mana Desa Ngadirenggo merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Blitar yang cukup populer. Maka, pihaknya pun mulai menyusun program kerja untuk dilaksanakan bersama-sama dengan rekan KKN mahasiswa lainnya.
“Salah satu program yang kami lakukan yaitu pemasangan plang petunjuk arah menuju lokasi-lokasi destinasi wisata yang terdapat di Desa Ngadirenggo. Selain itu, kami juga memasang Banner dan Peta Wisata, berisi informasi tentang objek-objek wisata yang dapat dikunjungi di Desa Ngadirenggo,” jelas Tsaqif.
“Pemasangan plang petunjuk arah dan peta wisata ini, diharapkan dapat mempermudah para pengunjung (wisatawan) yang datang ke Desa Ngadirenggo.” sambung Tsaqif.
Dijelaskan oleh Tsaqif, Desa Ngadirenggo memiliki potensi wisata alam berupa Pendakian Gunung, Arung jeram, dan wisata religi seperti Pendakian Gunung Buthak, Kebun Teh Sirah Kencong, Vihara, Arung Tiko, dan lainnya. Menurutnya apabila potensi wisata alam ini dikembangkan secara maksimal, maka kedepannya dapat menjadi daerah tujuan wisata yang akan ramai dikunjungi para wisatawan.
Setelah pembuatan papan petunjuk arah dan papan informasi, selanjutnya yaitu pemasangan papan petunjuk arah dan papan informasi di beberapa titik jalan yang sudah ditentukan di mana tidak jauh dari lokasi wisata. “Diharapkan dengan pemasangan plang petunjuk arah wisata ini, para pengunjung lebih mudah mencari lokasi wisata, sekaligus sebagai informasi kepada para pengguna jalan untuk mengetahui adanya objek wisata di Desa Ngadirenggo,” pungkas Tsaqif. (gt)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H