Mohon tunggu...
Muhamad Ridho Haydar
Muhamad Ridho Haydar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dari Institut Seni Indonesia Surakarta, memiliki minat dalam fotografi, videografi, film dan juga televisi. Saya sangat suka memotret dan mengabadikan momen yang mungkin takkan bisa terulang kembali, dan menjadikan momen itu sebagai kenangan untuk diingat dan diceritakan kepada banyak khalayak.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ali Agrem: Kelezatan Tradisional Sunda yang Tetap Bertahan di Era Modern

31 Desember 2024   13:30 Diperbarui: 31 Desember 2024   13:08 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ali Agrem (Sumber: Pribadi)

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kuliner tradisional. Setiap daerah memiliki warisan kuliner yang mencerminkan budaya, sejarah, dan kearifan lokalnya. Salah satu makanan khas Sunda yang masih eksis di tengah arus makanan modern adalah Ali Agrem, sebuah kudapan tradisional yang kaya akan cita rasa dan nilai budaya.

Sejarah dan Asal-Usul Ali Agrem

Ali Agrem adalah salah satu kue tradisional khas Sunda yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Kudapan ini diyakini berasal dari wilayah Priangan, yang mencakup daerah seperti Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan sekitarnya. Nama "Ali Agrem" memiliki arti yang menarik; dalam bahasa Sunda, "ali" berarti cincin, sedangkan "agrem" merujuk pada proses menggoreng kue ini hingga matang. Bentuknya yang menyerupai cincin menjadi inspirasi utama di balik nama kudapan ini.

Secara historis, Ali Agrem sering disajikan dalam acara-acara adat, seperti selamatan, pernikahan, atau syukuran. Selain itu, kue ini juga sering menjadi sajian dalam ritual keagamaan sebagai simbol keberkahan dan kebersamaan. Kehadirannya dalam berbagai upacara tradisional menunjukkan betapa pentingnya peran Ali Agrem dalam budaya Sunda.

Bahan dan Proses Pembuatan

Ali Agrem terbuat dari bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di pasar tradisional. Bahan utama yang digunakan adalah tepung beras, gula merah, kelapa parut, dan santan. Kesederhanaan bahan ini justru menjadi salah satu keunggulan Ali Agrem, karena menghasilkan rasa yang autentik dan alami.

Proses pembuatannya dimulai dengan mencampurkan tepung beras, gula merah yang telah dilelehkan, dan santan hingga membentuk adonan yang kental. Setelah itu, adonan dibentuk menyerupai cincin kecil. Proses ini memerlukan keterampilan dan kesabaran, karena bentuk kue yang simetris akan memengaruhi hasil akhir.

Adonan yang sudah dibentuk kemudian digoreng dalam minyak kelapa hingga berwarna cokelat keemasan. Penggunaan minyak kelapa memberikan aroma harum yang khas dan rasa gurih yang melekat pada setiap gigitannya. Setelah matang, Ali Agrem siap untuk disajikan.

Cita Rasa dan Tekstur

Salah satu daya tarik utama Ali Agrem adalah perpaduan cita rasa manis dari gula merah dan gurih dari kelapa. Tekstur kue ini kenyal di bagian dalam, sementara bagian luar terasa renyah, menciptakan sensasi yang memanjakan lidah. Kelezatan Ali Agrem menjadikannya cocok dinikmati sebagai camilan di pagi atau sore hari, disertai secangkir teh hangat atau kopi hitam.

Simbol Filosofis dalam Ali Agrem

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun