Mohon tunggu...
Ridho Fei Maulana
Ridho Fei Maulana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

satu buku beda naskah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Balada Rockstar Gadungan (1)

28 November 2012   07:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:33 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13540835521534898735

[caption id="attachment_226369" align="alignright" width="300" caption="doc : pribadi"][/caption] Bingung ingin dimulai dari mana tulisan ini, apakah penting untuk ditulis atau tidak? Karena banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang masih membingungkan untuk saya. Satu pertanyaan awal dari orang-orang diluar sana yang saya dapat. "Apakah menjadi anak band, masa depannya akan cerah?" Ada pertanyaan dan pernyataan lain yang membuat saya merasa sangat bingung, karena ada segelintiran orang masih memandang rendah para musisi atau pekerja seni lainnya. Contohnya sebagai berikut : - Apakah bermain band ada gunannya? - Menjadi pemain musik itu cm kegiatan orang-orang pengangguran. - Menjadi pemain musik itu hanya hoby bukan pekerjaan - Menjadi pemain musik itu hanya menghabiskan uang dan waktu - Pemain band itu pemalas - Menjadi pemain band itu miskin. - Pemain band itu biang rusuh. - Pemain band itu pemakai narkoba dan pemabuk. - Pemain band itu maniak sex. - Pemain band itu sampah masyarakat. Dan masih banyak lagi pertanyaan dan pernyataan yang lain dan itu semua diucapkan atau dipikirkan oleh hampir semua orang, dari orang lain, sahabat, pacar maupun keluarga kita. Sekarang pertanyaan dari saya, Apakah semua asumsi itu cuma untuk para pemain band atau mahluk tuhan yg ingn menyalurkan kretiftasnya di jalur musik? - Apa kabarnya dengan koruptor? - Apa kabarnya dengan preman berpangkat? - Apa kabarnya dengan elite politik yang punya 'selir' dimana-mana? - Apa kabarnya dengan orang-orang berjas dan bergaun indah yang setiap malam ada di club malam hanya untuk berfoya-foya? - Apa kabarnya dengan guru agama yg suka 'cabul'? Dan masih banyak lagi pertanyaan saya tentang orang-orang yg moralnya bejat, sampah masyarakat, dan tidak punya masa depan, tapi tertutup dan berlindung dibalik jas, kemeja, dasi, pangkat dan kedudukannya Memang saya akui ada segelintir para Rockstar Gadungan yang seperti itu tapi biasanya dari mereka-mereka itu hanya mengikuti trend sesaat atau sedang mencari jati diri dan kualitas diri. Saya menulis ini bukan bermaksud untuk menggurui tapi hanya ingin membandingkan dan membuka paradigma semua orang tentang mahluk ciptaan tuhan yg mencintai sebuah seni ini. Dan memberikan pandangan lain kepada para Rockstar Gadungan yang hanya melihat musik dari life style nya saja tanpa mempedulikan kualitas musik mereka, yang bahkan malah memberikan kesan negatif kepada semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun