Ondel-ondel atau barongan adalah salah satu kesenian dari Betawi. Kata barongan diambil dari kata "barengan" yang artinya bersama-sama, karena ondel-ondel tampil secara bersama-sama. Tubuh yang tinggi dan penampilan berwarna-warni  merupakan ciri khas dari ondel-ondel. Selain itu, ondel-ondel merupakan ikon Jakarta yang memiliki ciri khas saat melakukan aksi. Ondel-ondel memiliki makna sebagai lambang kekuatan yang dapat memelihara keamanan dan ketertiban, tegar, berani, tegas, jujur dan anti manipulasi.
Pertunjukan ondel-ondel diiringi dengan musik tanjidor, gambang kromong, musik rebana dan kendang pencak. Pertunjukan ondel-ondel harus tampil berpasangan dan ondel-ondel dapat ditemukan di jalan-jalan, gedung, hotel, atau tempat pertunjukkan di hari raya tertentu.
"Ondel-ondel itu kesenian khas Betawi, biasanya berpasangan laki-laki sama perempuan, dan saat pentas biasanya diiringi musik gambang kromong dan tanjidor. Warna ondel-ondel biasanya cerah dan berbagai macam," kata Iyus warga Setu Babakan saat ditemui, Selasa (20/12/2022).
Pada awalnya, ondel-ondel dibuat untuk upacara tolak bala. Upacara ini diadakan untuk mengusir wabah penyakit yang ada di kampung dan melindungi kampung dari bahaya. Selain itu, wajah ondel-ondel pada zaman dahulu lebih menyeramkan dibanding ondel-ondel yang ada saat ini. Wujud ondel-ondel yang menyeramkan bertujuan untuk mengusir roh jahat sehingga tidak mengganggu manusia.
Dahulu, sebelum membuat ondel-ondel harus melakukan puasa dan membuat sesaji. Tujuannya yaitu agar ondel-ondel dapat berfungsi dengan baik, dan memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat. Ondel-ondel yang sudah selesai dibuat, selanjutnya diadakan syukuran dan tahlilan. Syukuran ini memiliki perlengkapan khusus yang memiliki maknanya masing-masing. Pertama ikan mas, memiliki makna bahwa hati manusia harus seperti emas. Kedua, kacang panjang, yang memiliki makna agar usia manusia panjang umur. Ketiga tauge, yaitu simbol dari kesuburan dalam bentuk rezeki berlimpah dan pertanian yang subur.
Pertunjukan ondel-ondel diawali dengan upacara ngukup, yaitu upacara yang ditujukan untuk para leluhur agar mengusir roh-roh jahat. Upacara ini memiliki perlengkapan khusus seperti beras, telur, air putih, kopi pahit dan kopi manis, bunga, dan bubur merah putih. Setiap perlengkapan tersebut memiliki maknanya masing-masing.Â
Beras memiliki makna agar manusia tidak kekurangan beras semasa hidupnya, telur yang berbentuk bulat memiliki makna bahwa tekad dan niat manusia harus bulat seperti telur, air memiliki makna sebagai sumber kehidupan, kopi pahit dan kopi manis memiliki makna bahwa hidup ini ada duka ada suka, bunga memiliki makna agar nama para leluhur harum, dan bubur merah putih bermakna manusia diharapkan ingat dengan asalnya.
Pada saat Ali Sadikin menjadi gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin merubah bentuk wajah ondel-ondel termasuk warna wajah ondel-ondel sehingga tidak terlalu menyeramkan. Saat ini ondel-ondel digunakan untuk meramaikan pesta rakyat, pernikahan, penyambutan tamu terhormat, bahkan banyak ondel-ondel yang melakukan aksinya di jalan-jalan.
"Dulu ondel-ondel itu dipakai buat melindungi orang-orang dari bala, bala itu kaya penyakit, kerugian, makhluk halus jahat, dan sebagainya, dan wajah ondel-ondel juga lebih seram dibanding yang sekarang, tapi saat Gubernur Ali Sadikin menjabat, ia merubah sedikit wajah dan memberikan warna pada wajah ondel-ondel," ungkap Rohim seorang seniman Betawi yang ditemui di Setu Babakan, Selasa (20/12/2022).