Pada hari Selasa 1 Agustus 2023, kami berkunjung ke Puskesmas di Lembang madandan untuk melanjutkan program kerja yang telah kami sosialisasikan terhadap pihak Puskesmas yaitu penanaman toga (tanaman obat keluarga), ini akan menjadi program kerja posko 20 KKN Nusantara moderasi beragama.
Setelah kami selesai berdiskusi kepada kepala Puskesmas untuk program kerja yang akan kami adakan di taman ataupun lorong yang ada di puskesmas kami bergegas ke ruangan pengobatan untuk check up luka saya 4 hari yang lalu terjatuh.
Lalu kami melihat seorang siswi dari SMP Kristen Rante tayo Rilen anton pallai yang terbaring di kasur puskesmas, lalu kami bertanya kepada dokter bagaimana kondisi anak ini ibu dokter?, ternyata anak ini didiagnosa sedang berhalusinasi, pihak Puskesmas sudah menangani dengan sebaik mungkin dengan memberikan obat dan menyemangati anak tersebut, akan tetapi anak ini masih kebingungan dan bola matanya menatap ke atas serta pandangannya terlihat kosong.
Lalu teman kami arina dari UIN sunan Ampel Surabaya jurusan psikologi posko 20 saya arahkan untuk menangani siswi yang terbaring tadi, Arina berdialog dengan siswi tersebut dengan menanyakan nama, kondisi, dan apa yang sedang dipikirkan, anak ini kelihatannya masih bingung dan tidak stabil.
Lalu kami menanyakan kepada anak tersebut apa yang sedang dirasakannya beliau menjawab bahwasanya ada bisikan dari kiri beliau suara laki-laki sementara di samping anak tersebut hanyalah ada temannya perempuan.
Pada saat itu kami bingung bagaimana cara menyadarkan anak tersebut karena agama Rilen adalah Kristen sedangkan kami muslim, kami bertanya kepada pihak Puskesmas yang mayoritas beragama kristen mereka merespon bahwasanya di dalam agama Kristen ketika ada seseorang yang berhalusinasi atau yang sedang kerasukan akan dibacakan doa-doa atau nyanyian rohani.
Kemudian kami bertanya kepada rilen apakah bisa membacakan doa atau menyanyikan lagu rohani beliau mengatakan "tidak" dengan suara yang pelan, kami pun meminta bantuan kepada temannya supaya membacakan doa terhadap rilen, ketika dibacakan doa rilen pun seketika meneteskan air mata.
Setelah itu saya menanyakan kepada Rilen apakah masih ada bisikan laki-laki tersebut?, Rilen menjawab masih ada, lalu saya tanya apa yang dia katakan? Rilen menjawab lagi "Dia menyuruh kakak perempuan supaya keluar dari ruangan" seketika bulu kuduk saya pun naik.
Kemudian setelah itu Arina memberikan intervensi kepada Rilen bahwasanya di sekelilingnya tidak ada laki-laki yang membisikkan hal tersebut, seiring berjalannya waktu Rilen pun sudah tidak pusing dan mengatakan bahwasanya tidak ada bisikan bisikan tersebut.
Arina mahasiswi psikologi mengatakan Rilen sedang berhalusinasi dan ini menjadi ranah psikologi melalui pendekatan agama dan intervensi dari Arina sendiri.
