Mohon tunggu...
Ridho Brilliantoro
Ridho Brilliantoro Mohon Tunggu... wiraswasta -

Student of Life, Indonesian Words Composer

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Self Management

1 Januari 2013   00:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada dalam fikiran orang-orang tentang hari minggu? Libur? Santai? Mencuci baju? Kegiatan kampus? Atau justru heboh dengan deadline tugas/kerjaan yang harus siap di hari senin besok? Atauuu sibuk belajar karena besok ujian? Atau lagiii, dengan banyak agenda lainnya yang bermacam-macam? Hmmm, memang ada banyak pilihan aktivitas dengan yang namanya hari minggu. Tentunya, pilihan aktivitas ini kita jalankan sesuai dengan skala prioritas hidup dan komitmen diri sendiri. Yaaa gak hanya di hari minggu aja sih, menurut saya semua hari juga memerlukan derajat prioritas hidup yang kita rancang sendiri. Jadi jujur aja, saya masih bingung dengan sebagian orang yang saya temui, yang terkadang mengeluhkan dan membenci hari senin karena harus sibuk beraktivitas, ataupun mereka yang senang gak karuan kalo berhadapan dengan yang namanya liburan bla bla blaaa.

Anyway, terkait prioritas hidup dan komitmen diri sendiri, secara sadar ataupun gak, kita bakal ketemu dengan yang namanya Self-Management (ini menurut saya sih). Ada alasannya kenapa saya menuliskan tentang ini. Tema ini erat kaitannya dengan kesan pertama saya, saat mengikuti kuliah perdana di kampus ITB (kesan pertama selalu menggoda, hihiiiy :). Seorang Dosen Kimia ITB dalam kuliah tersebut mengingatkan dan memberikan motivasi santai tentang bagaimana memanajemen diri sendiri, tentang perlunya sebuah ramuan Self-Management. Mungkin bahasan tentang Self-Management ini bukanlah hal pertama yang saya temui. Hanya saja, momen bahasan  ini cukup mengingatkan saya bagaimana harus mengatur diri sendiri, terlebih sekarang tanggung jawab pribadi udah lebih gede. Hehe.

Next, pernah dengar bahwa musuh nyata dalam hidup seseorang itu justru terkadang datang dari diri sendiri. Rasa malas, galau, cemas, prasangka, menduga-duga atau apalah namanya itu, biasanya hadir karena dilatarbelakangi oleh diri sendiri, perasaan sendiri. Bener gak sih ini? Hehe. Ya memang gak dipungkiri juga, yang namanya hidup pasti gak datar men, ada yang namanya suatu siklus hati, siklus perasaan yang pada akhirnya bermuara pada keadaan diri sendiri. Hati emang suka bolak-balik, cepat sekali berubah, sama kayak cuaca (pinjam istilah Bang Tere Liye nih!)

Akhirnya, saya berkesimpulan santai jika memang yang namanya Self-Management itu, sadar atau gak sadar emang jadi point penting dalam hidup. Apalagi bagi kalangan remaja menuju dewasa (a.k.a mahasiswa). Penting karena nantinya itu yang menunjukkan kualitas hidup seseorang, mengiringi proses kehidupan dan menurut saya (lagi) akan terlihat dari gaya hidup, keteraturan dan kedisiplinan untuk mencapai segala tujuan/mimpi/angan/cita seseorang. Kalo secara teori, mungkin lebih dekat kepada hasil akhir yang berupa kesuksesan hidup, yang memang cuma bisa dirasain diri sendiri. Selain itu, Self-Management juga akan bermuara pada kekuatan komitmen diri sendiri atas apa yang telah kita targetkan. Walaupun gak dipungkiri banget lah, ini tidak mudah men, tapi harus yakin bisa. “Wake up first to make your dreams come true”. Man Jadda Wajada!

Salam dari saya yang lagi ngomong sama diri sendiri. Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun