Mohon tunggu...
RidhoArrozaq Nuramadhan
RidhoArrozaq Nuramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

BERSEPEDA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Materi Webinar tentang Leadership

20 Juli 2024   13:55 Diperbarui: 8 Agustus 2024   10:51 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan kemampuan untuk membentuk budaya organisasi yang positif.
Pemahaman budaya yang sangat memahami konsep budaya yang memiliki organisasi termasuk nilai norma, organisasi ini mempunyai peran penting yang menjelaskan bagaimana pemimpin dapat mempengaruhi dampak membentuk budaya organisasi melalui visi dan misi yang merupakan tindakan sehari hari mereka bahkan memliki komunikasi yang mengulas pentingnya membangun budaya organisasi yang positif, organisasi biasanya memerlukan adanya kerja sama tim dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif agar mencapai kebutuhan dan produktif supaya kita dapat mengulas metode untuk mengukur dan mengevaluasi budaya organisasi secara terus menerus serta menggunakan organisasi ini supaya berhasil membangun budaya positif yang  dapat kita lakukan, etika yang harus dimiliki seorang kepemimpinan merupakan baku moral yang memberikan batas yang kentara antara yang baik dan buruk serta menjadi pedoman pemimpin pada pengambilan keputusan.
self  leadership budaya organisasi positif meningkatkan inisiatif tanggung jawab individual yang berkontribusi pada lingkungan kerja yang kolaboratif contohnya lingkungan yang mendukung inovasi dimana anggota merasa diberdayakan untuk mengambil keputusan dan berkontribusi secara aktif. Self leadership mempunyai maafaat bagi organisasi membentuk budaya kerja yang proaktif dan inovatif untuk meningkatkan produktivitas dan kepuasaan kerja anggota.
Tantangan umum : kurangnya kesadaran diri, kebiasaan negatif dan resistensi terhadap perubahan, kurangnya motivasi internal, manajemen yang buruk, keterbatasan sumber dan dukungan, feedback yang konstruktif tekanan dan stres.
Solusi untuk mengatasi tantangan : meningkatkan kesadaran diri melalui pelatihan dan penilaian diri, mengatasi kebiasaan negatif dengan mentoring pendekatan bertahap, meningkatka motivasi internal dengan penerapan tujuan dan pengahargaan, manajemen waktu yang efektif melalui pelatihan dan prioritasasi tugas, meningkatkan akses ke sumber daya dan dukungan, meningkatkan kualitas feedback dengan pelatihan dan budaya feedback terbuka, dan mengelola tekanan dan stres dengan program kesejahteraan anggota.

Self leadership as building blocks for a positive organizational culture
Kita sebagai pemimipin harus memiliki positif impact untuk orang yang bisa  berkembang lebih baik, prinsip etika juga perlu memerlukan kepemimpinan berupa integritas yang memegang kepimimpinan yang segenap kemampuan kita untuk kerja sama tim dan mengikuti aturan-aturan di organisasi yang harus memegang prinsip kejujuran dan kita sebagai seorang leadership harus saling peduli sesame tim agar memiliki istilah yang dibangun oleh para pemimpin yang mengelompokkan keterampilan yang mempunyai prinsip pandangan yang lebih jauh kedepan agar sifat leadership keterampilan mempunyai berpandangan jauh ke depan, mengusai perubahan, pembelajar antisipatoris, desain organisasi, inisiatif, penguasaan interdependensi, standar integritas yang tinggi, self leadership juga pemimpin diri sendiri untuk mencapai tujuan melalui tindakan proaktif dan sikap yang positif agar memahami kekuatan, kelemahan, nilai, tujuan pribadi, mengendalikan emosi, perilaku untuk tetap fokus pada tujuan, menggerakan diri sendiri untuk tetap bersemangat dan termotivasi. Pemimpin yang etis memiliki dampak pada orang-orang yang dipimpinnya dengan mendorong perilaku dan tindakan berdasarkan nilai-nilai moral yang sama, pemimpin akan menjadi teladan dalam membangun lingkungan kerja yang etis dan membangun reputasi organisasi yang kuat.
Skill upgrading untuk self leadership kita harus diperlukan komunikasi karena kemampuan untuk menyampaikan ide dan feedback dengan jelas supaya mengelola waktu yang efektif dan mengikuti kursus workshop supaya mendapat bimbingan dari mentor berpengalaman, megaskill leadership ini mempunyai visioner sendiri punya pandangan lebih jauh kedepan, berkemauan kuat kemampuan yang kuat yang tidak kemauan tidak akan jadi, berani  dalam mengambil eksperimen dan dapat wawasan baru yang luas untuk meningkatkan motivasi jauh ke depan.

Doc.Pribadi
Doc.Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun