Mohon tunggu...
Ridho Ariel Arfino
Ridho Ariel Arfino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ridho Ariel Arfino 43122010427 (Dosen: Prof. Dr, Apollo M.Si,Ak) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercubuana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eika Jawa Kuna Hubungan Dialektis Jagat Gumelar, Jagat Gemulung dengan Sadulur Papat Lima Pancer

11 April 2023   12:35 Diperbarui: 11 April 2023   19:32 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Etika Jawa Kuna atau biasa disebut dengan ajaran kejawen adalah sebuah sistem nilai dan norma yang berkembang di masyarakat Jawa. Etika Jawa Kuno juga didasarkan pada kepercayaan kepada kekuatan supranatural, penghormatan terhadap leluhur, dan prinsip gotong royong.

Etika Jawa Kuna juga mengajarkan tentang pentingnya keberhasilan dalam hidup, baik itu dalam hal materi maupun spiritual, yang dikenal dengan istilah "mapan turunan". Dalam etika Jawa Kuna, keberhasilan tersebut tidak didapatkan dengan cara menindas atau merugikan orang lain, melainkan dengan cara bekerja keras, berusaha sebaik mungkin, dan selalu mengutamakan kebaikan bersama.

Hubungan etika Jawa kuno jagat gumelar dan jagat gemulung dengan Sadulur papat lima pancer hubungan sebagai sifat, kepribadian serta rentetan kejadian di alam semesta ini menurut kepercayaan sebagian besar masyarakat jawa.

Jagat Gumelar atau Tatanan Makrokosmos yang meliputi bangsa, negara, masyarakat dan dunia, (Buwono agung). Merupakan  cara berfikir mengenai sifat manusia melalui 4 bagian, yaitu:

  • Tanah/Utara

Tanah yang di deskripsikan warna hitam. Warna hitam sendiri memiliki arti bahwa hitam karena telah terkontaminasi oleh hal hal kotor sehingga warna nya tetap gelap. Sifat yang di deskripsikan tanah adalah sifat membicarakan orang lain, mencari kesalahan dan memfitnah orang lain. Tanah dikenal juga dengan istilah "Wage".

  • Geni Api/Selatan

Api yang di lambangkan warna merah, berarti memiliki sifat yang pembuat onar, yang nantinya membuat hubungan yang tidak harmonis. Api di istilahkan dengan "pahing"

  • Udara/Timur

Udara yang disimbolkan masyarakat Jawa dengan nama "legi" yang memiliki arti manis dan warna putih. Sifat yang di artikan merupakan sifat yang serakah terhadap kekayaan, harta dan egois dengan perilaku yang manis.

  • Air/Barat

Biasa disebut "pon" oleh masyarakat Jawa dengan melambangkan warna kuning. Yang dipercaya merupakan warna yang berarti ghaib supranatural. Mereka mempercayai untuk menjaga benda pusaka seperti keris untuk pegangan atau bisa disebut Jumat keberuntungan.

whatsapp-image-2023-04-07-at-00-17-49-1-6434f3b1c8702003b96757b2.jpeg
whatsapp-image-2023-04-07-at-00-17-49-1-6434f3b1c8702003b96757b2.jpeg
Jagat Gemulung atau tatanan mikrokosmos yang meliputi kehidupan pribadi atau keluarga (Buwono Alit). Merupakan cara mengetahui ciri yang dimiliki manusia (panca indera), yang diibaratkan dengan 4 bagian anggota tubuh, yaitu:
  • Mata/Utara

Disimbolkan dengan warna hitam yang diartikan sukmanha langgeng.

  • Bibir dan Mulut/Selatan

Dilambangkan dengan warna merah, karena digunakan untuk hal-hal yang tidak baik diucapkan seperti suka berkonflik dan berfitnah.

  • Lubang Hidung/Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun