Sudah dua minggu anak anjing itu kelihatan selalu bermain di sekitar rumah, para tetangga tak ada yang tahu siapa pemiliknya.
Aku coba menjinakinya dengan cara menawarkan makanan, itu aku lakukan beberapa kali. Ia masih agak takut, namun gestur ekornya mengisyaratkan ia tertarik.
Tak butuh waktu lama untuk membuatnya jinak, aku sudah berhasil memegang dan mengelus kepalanya untuk membuat ia merasa aman.
Sejak saat itu setiap aku memberi makan kucingku, ia selalu muncul di depan pintu juga minta makan. Kalau aku bepergian, sepulangnya, kucingku dan anjing itu akan sama sama berlari menghampiriku. Kalau aku pergi mandi ke sungai, ia ikuti hingga pinggir sungai, ia tunggu sampai aku selesai mandi seperti yang dilakukan kucingku.
Sayangnya, kucingku tak mau berteman dengan anjing kecil itu. Beberapa kali anjing itu terpekik karena ditampol olehnya.
Pernah waktu itu aku pergi makan ke rumah saudaraku yang rumahnya bersebelahan dengan rumahku. Seperti biasa, mereka selalu kepo dan mengikutiku ke mana pergi.
Selesai makan, aku pulang, di depan pintu aku terkejut sebab sandalku hilang di siang bolong, sialaan..
Akhirnya aku nyeker balik ke rumah.
Kemudian tetanggaku memberi tahu "Ridho, tuh sandalnya digigit anjing di samping rumah"
Habislah sudah.. hancur sandalku digigit anjing, pikirku.
Benar, di atas rumput samping rumah kutemukan anjing itu tengah menggigit-gigit sandalku. Perasaanku jadi campur aduk antara marah dan kecewa, anjing patuh yang aku beri makan tak kusangka melakukan hal sejahat ini.
Hussh.. husssh.. Â aku menghalau anjing itu agar menjauhi sandalku. Aku menarik sandal itu kemudian aku periksa. Di luar dugaan, sandal itu utuh tanpa ada bekas gigitan satupun.