Mohon tunggu...
Muhammad Ridho Al Farizi
Muhammad Ridho Al Farizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Universitas Lampung

Mahasiswa semester 2 Universitas Lampung, jurusan Teknologi Hasil Pertanian. berpengalaman di bidang coppywriter.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Menuju Masyarakat Madani yang Berbudaya

12 Juni 2023   10:05 Diperbarui: 12 Juni 2023   10:09 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan adalah salah satu pondasi penting dalam pembangunan sebuah negara. Dalam konteks Indonesia, pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk dan mengembangkan karakter masyarakat yang berkualitas. Salah satu nilai yang perlu ditanamkan dalam pendidikan adalah nilai-nilai kewarganegaraan. Implementasi nilai-nilai kewarganegaraan dalam lingkungan pendidikan mencerminkan upaya menciptakan masyarakat madani, yaitu masyarakat yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai penerapan masyarakat madani pada lingkungan pendidikan.

Pendidikan merupakan sarana untuk membentuk karakter individu dan mempersiapkannya menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab. Pendidikan kewarganegaraan adalah salah satu mata kuliah yang memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara. Linear konteks penerapan masyarakat madani pada lingkungan pendidikan, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku peserta didik yang berkontribusi pada kemajuan masyarakat. Salah satu aspek yang perlu ditekankan dalam pendidikan kewarganegaraan adalah rasa memiliki terhadap negara.

Mahasiswa perlu memahami bahwa mereka adalah bagian integral dari bangsa ini. Mereka memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam pembangunan negara. Dalam konteks pendidikan, penerapan nilai-nilai kewarganegaraan dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan mahasiswa seperti kegiatan gotong royong, pengabdian masyarakat, atau partisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa dapat merasakan langsung manfaat dari kepedulian dan partisipasi aktif mereka dalam masyarakat.

Selain rasa memiliki terhadap negara, pendidikan kewarganegaraan juga perlu mengajarkan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik. Mahasiswa perlu memahami hak-hak yang mereka miliki, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk berpendapat, hak untuk memilih, dan lain sebagainya. Namun, di sisi lain, mereka juga perlu menyadari bahwa hak-hak tersebut harus diimbangi dengan kewajiban-kewajiban yang harus mereka laksanakan. Misalnya, kewajiban untuk menghormati hak-hak orang lain, kewajiban untuk patuh pada peraturan dan hukum yang berlaku, serta kewajiban untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga dapat memperkenalkan prinsip-prinsip demokrasi kepada mahasiswa. Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang berdasarkan pada kebebasan, keadilan, dan partisipasi aktif seluruh warga negara. Melalui pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip demokrasi dan pentingnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Mereka dapat belajar tentang pentingnya mendengarkan pandangan orang lain, menghormati perbedaan pendapat, dan mencari solusi yang menguntungkan bagi semua pihak. Dalam lingkungan pendidikan yang menerapkan nilai-nilai demokrasi, mahasiswa diajarkan untuk mengembangkan sikap kritis, berpikir mandiri, dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

Penerapan masyarakat madani pada lingkungan pendidikan juga dapat dilakukan melalui pengembangan program-program kegiatan yang memperkuat hubungan antara kampus, keluarga, dan masyarakat. Kolaborasi yang erat antara ketiga pihak ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan mahasiswa. Misalnya, melalui kegiatan-kegiatan sepert penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan, serta melibatkan komunitas dalam kegiatan-kegiatan kampus, mahasiswa dapat melihat dan merasakan keterkaitan antara pendidikan dan kehidupan sehari-hari.

Penerapan masyarakat madani pada lingkungan pendidikan juga dapat diwujudkan melalui pengembangan kurikulum yang mencakup pembelajaran kewarganegaraan yang holistik dan terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. Dalam kurikulum yang berorientasi pada masyarakat madani, pendidikan kewarganegaraan tidak hanya diajarkan sebagai mata pelajaran terpisah, tetapi juga terintegrasi dengan mata pelajaran lain sepert bahasa Indonesia, dan bahasa asing. Hal ini dapat membantu mahasiswa untuk memaham nilai-nilai kewarganegaraan secara menyeluruh dan melihat keterkaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Penerapan masyarakat madani pada lingkungan pendidikan sangatlah penting dalam membentuk karakter mahasiswa yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui pendidikan kewarganegaraan, peserta didik dapat mengembangkan rasa memiliki terhadap negara, memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik, serta menginternalisasi prinsip-prinsip demokrasi. Dalam lingkungan pendidikan yang menerapkan nilai-nilai kewarganegaraan, penting juga untuk mengintegrasikan teknologi dan media sosial sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran kewarganegaraan. Peserta didik dapat menggunakan teknologi dan media sosial untuk mengakses informasi, berbagi pemikiran, dan berpartisipasi dalam diskusi yang relevan dengan isu-isu kewarganegaraan. Dengan demikian, mereka dapat memperluas wawasan mereka dan mengembangkan kemampuan untuk berperan aktif dalam masyarakat digital.

Selain itu, penerapan masyarakat madani pada lingkungan pendidikan juga harus memperhatikan pembangunan karakter mahasiswa. Selain pengetahuan dan keterampilan, penting juga untuk mengembangkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat. Peserta didik perlu diajarkan tentang pentingnya integritas, tanggung jawab, kejujuran, dan sikap saling menghormati. Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran yang menyeluruh dan terintegrasi di dalam dan di luar kelas, serta melalui contoh teladan yang diberikan oleh guru dan orang tua. Penerapan masyarakat madani pada lingkungan pendidikan juga harus mengakui pentingnya advokasi dan partisipasi mahasiswa dalam proses pengambilan keputusan. mahasiswa perlu diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka, mengajukan pertanyaan, dan berkontribusi dalam kebijakan dan program pendidikan. Dengan demikian, mereka dapat merasakan bahwa suara mereka didengar dan memiliki pengaruh dalam pembentukan kebijakan dan perubahan sosial.

Dalam konteks penerapan masyarakat madani pada lingkungan pendidikan, evaluasi dan pemantauan yang efektif juga penting dilakukan. Evaluasi berkala terhadap implementasi pendidikan kewarganegaraan dan penerapan nilai-nilai kewarganegaraan dapat membantu mengidentifikasi keberhasilan, tantangan, dan perluasan langkah-langkah yang perlu diambil. Pemantauan yang berkelanjutan juga penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai kewarganegaraan tidak hanya menjadi bagian dari kurikulum formal, tetapi juga tercermin dalam budaya sekolah dan praktik pembelajaran sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun