Mohon tunggu...
Ridho Adi Wicaksono
Ridho Adi Wicaksono Mohon Tunggu... Tutor - Tutor, Penulis, & Wirausaha

Saya ridho penulis baru yang akan membuat karya melalui tulisan cerpen dan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Nenek Hidup Sebatang Kara

2 April 2024   19:00 Diperbarui: 2 April 2024   19:01 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disuatu desa terpencil yang sepi dan sunyi, Ada nenek yang hidupnya sebatang kara tidak memiliki sanak saudara bernama Nenek Uti.

Nenek uti sudah lama ditinggalkan oleh sanak saudaranya dan pergi ke kota sehingga tidak ada satupun keluarganya yang datang untuk menjenguknya.

Nenek Uti ini berada didalam kehidupan yang serba kekurangan dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya saja, Nenek Uti sampai-sampai harus berjualan sapu ijuk yang ia bawa mengitari desa dan setiap pagi selalu berada di pasar.

Tetapi, tidak sedikit pula orang yang enggan untuk membeli dagangan nenek tersebut sehingga Ia terkadang tidak makan sehari penuh yang dikarenakan tidak ada satupun orang mau membelinya.

Bahkan nenek ini suka menukarkan dagangannya yaitu sapu ijuk yang Nenek Uti jual dengan sebungkus nasi hanya untuk supaya Ia tidak kelaparan dan bisa makan.

Bukan hanya itu, Nenek Uti juga terkadang suka di usir oleh calon konsumen, preman pasar, bahkan sampai kepada sesama pedagang berjualan yang sama dengannya yaitu sapu ijuk.

Penderitaan demi penderitaan ia telah alami, sampai kepada ketika Nenek Uti sempat di rawat di rumah sakit karena kelelahan dan kelaparan yang ia derita.

Nenek ini kehidupannya sungguh amat memprihatinkan sampai pada ketika Ia mau mencoba untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan seutas tali namun dapat digagalkan oleh seorang warga yang tidak sengaja melintas dan melihat kejadian nenek tersebut.

Di usianya yang memasuki 85 tahun Nenek Uti berusaha untuk selalu berjuang dan mensyukuri dengan peristiwa yang Ia alami dan tidak pernah menyalahkan keluarganya anak dan cucu serta cicitnya yang sudah lama pergi meninggalkan nenek tersebut.

Sampai pada akhirnya, Nenek Uti tutup usia, di usianya 90 tahun akibat kelelahan yang ia derita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun