Mohon tunggu...
Ridho Adi Wicaksono
Ridho Adi Wicaksono Mohon Tunggu... Tutor - Tutor, Penulis, & Wirausaha

Saya ridho penulis baru yang akan membuat karya melalui tulisan cerpen dan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Sapri Dapat Kerja Baru

2 April 2024   16:58 Diperbarui: 2 April 2024   17:07 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: canva

Ada kisah seorang pemuda bernama Sapri, Ia tinggal di sebuah kampung yang sangat jauh dari pusat kota, sunyi dan juga sepi.

Sapri memiliki kedua orang tua, Ayahnya bernama Tono, Pekerjaan sehari-harinya adalah sebagai seorang petani dan Ibunya bernama Mekar yang profesinya berjualan tahu di pasar.

Mereka hidup didalam penuh keterbatasan bukan dari kalangan keluarga kaya secara materi.

Sapri pekerjaan sehari-harinya adalah sebagai seorang tukang bangunan yang pendapatannya tidak menentu terkadang dibayar dan terkadang tidak dibayar.

Sampai pada akhirnya Ia berpikir untuk mencari pekerjaan baru yaitu di kota, Karena Sapri berharap dengan adanya pekerjaan yang baru di kota membuat Ia dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Sapri memutuskan untuk berhenti kerja dari pekerjaan yang lama sebagai seorang tukang bangunan dan meminta ijin kepada kedua orang tuanya untuk pergi merantau ke kota mencari pekerjaan baru.

Ketika, Sapri sampai di kota uang yang ia pegang menipis, Sedangkan Ia sendiri butuh tempat untuk berteduh tetapi karena perutnya semakin lapar Sapri memutuskan menggunakan sisa uangnya untuk membeli makanan.

Malam mulai tiba, Sapri memutuskan untuk tidur di sebuah emperan toko. dan keesokan harinya Ia memutuskan untuk mencari pekerjaan sesuai dengan pikirannya di kampung. Ia berusaha untuk mencari informasi dari satu tempat ke tempat lain tetapi Sapri tetap belum mendapatkan pekerjaan dikarenakan Ia hanya lulusan SD.

Keesokan harinya, Sapri memutuskan untuk mencari sesuap nasi dengan berdiri di lampu merah menunggu orang-orang memberikannya makan alias sebagai seorang pengemis, terkadang ia juga mencoba mencari uang untuk mengamen dari satu angkot ke angkot lain dan dari satu tempat ke tempat lain meski suaranya tidak bagus.

Ia berpikir kembali untuk mencari pekerjaan yang sudah dipikirkannya ketika di kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun