Â
Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Pada tahun 2018, diperkirakan 627.000 wanita meninggal karena kanker payudara, yaitu sekitar 15% dari semua kematian akibat kanker di kalangan wanita. Tim pengabdian masyarakat Progam Studi Farmasi Universitas Negeri Semarang melaksanakan sosialisasi Pemeriksaan payudara diri sendiri (SADARI) dan Pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) sebagai tindakan pencegahan dan deteksi dini Kanker Payudara di desa Kalisegoro.
Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Minggu (20/8/2023) bersamaan dengan pertemuan rutin PKK RT 03 Kelurahan Kalisegoro, Semarang. Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh apt. Willy Tirza Eden, M.Sc selaku ketua tim pengabdian masyarakat. "Angka kematian kanker payudara lebih tinggi pada negara berkembang dibandingkan negara maju karena tingkat pengetahuan yang lebih rendah, sehingga masyarakat memiliki kesadaran yang kurang untuk mendeteksi kanker payudara secara berkala".
Acara kemudian dilanjutkan dengan edukasi kanker payudara dan dampaknya yang dibawakan oleh apt. Neli Syahida Ni'ma. M.Si. "Kanker payudara terjadi karena ada sel yang tumbuh tidak terkendali di jaringan payudara dan dapat menyebar ke organ-organ lain di sekitarnya, sehingga perlu penanganan yang tepat untuk mencegah perkembangan sel ini," tutur apt. Neli Syahida Ni'ma, M.Si seraya menampilkan video animasi yang telah disiapkan.
Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi SADARI dan SADANIS yang dipandu oleh apt. Annisa Aulia Savitri, M.Clin.Pharm dan apt. Ranita Rahmaniar, M.Pharm.Sci. "SADARI adalah kegiatan pemeriksaan rutin yang bisa dilakukan sendiri di rumah secara rutin sedangkan SADANIS adalah pemeriksaan klinis yang dilakukan oleh dokter/petugas klinis setelah mengalami gejala saat melakukan SADARI," ungkap apt. Ranita Rahmaniar, M.Pharm.Sci kemudian dilanjutkan peragaan enam langkah SADARI oleh apt. Annisa Aulia Savitri, M.Clin.Pharm. "Enam langkah SADARI ini dapat dilakukan rutin setiap hari ke-7 hingga 10 saat menstruasi atau di tanggal yang sama setiap bulannya ya, Bu," pungkasnya setelah melakukan peragaan enam langkah SADARI.
Sementara itu, warga yang mengikuti sangat antusias sehingga terjalin diskusi dan tanya-jawab yang menarik. Salah seorang warga, Ibu Ratemi menuturkan, "Berkat kegiatan sore ini, kami jadi bisa mengetahui langkah-langkah pencegahan kanker payudara yang selama ini kami takutkan karena ada warga kami yang mengalaminya dan bahkan meninggal dunia".
Kegiatan berjalan hingga menjelang petang dan ditutup dengan baik. "Kami sangat menghargai antusiasme dari warga Kalisegoro terhadap acara yang telah kami persiapkan beberapa bulan terakhir ini. Harapan kami ke depannya adalah kami bisa terus mengedukasi dan memberikan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat lebih luas lagi," ungkap Dante Alighiri, M.Sc.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H