Mohon tunggu...
Muhamad Baqir Al Ridhawi
Muhamad Baqir Al Ridhawi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lagi belajar nulis setiap hari.

Blogku sepi sekali, kayaknya cuma jadi arsip untuk dibaca sendiri. Hohohoho. www.pesanglongan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kunci Kestabilan dan Ketentraman Hidup Menurut Sabrang MDP

3 Desember 2020   21:32 Diperbarui: 3 Desember 2020   21:47 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di suatu forum Maiyah, Mas Sabrang menjawab pertanyaan salah satu jamaah soal kunci kestabilan hidup dan ketentraman hidup. Menurutnya terdapat tiga kunci kestabilan hidup. 

Pertama, memiliki partner, pasangan entah itu teman dekat, sahabat, pacar, atau istri. Pokoknya ada seseorang bisa menemani kita. Yang mau, dan pantas mendengarkan curhatan kita. Kalau dengannya kita takkan ragu untuk bercerita. Kita percaya padanya.

Kedua, mempunyai kegiatan pasti, dalam arti kegiatan ini kita lakukan terus, konsisten, rutin, monoton. Seperti berangkat sekolah, atau kerja di kantor, atau kalau seniman seperti pelukis ya rutin melukis, membuat karya. 

Ketiga, mempunyai kegiatan tidak pasti, maksudnya melakukan kegiatan yang tidak rutin atau jarang dilakukan. Seperti liburan, entah apa pun liburannya. Dan guna mencapai kestabilan hidup, kita mesti menyeimbang keduanya, kegiatan 'pasti' dan 'tidak pasti' ini. 

Bagiku ini mirip dengan apa yang dikatakan filsuf, Bertrand Russel, ketika kamu terlalu serius menjalani hidup artinya kamu membutuhkan liburan. Atau mungkin juga bisa diartikan: kalau hidupmu miring ke 'kegiatan pasti' berarti kamu butuh ke 'kegiatan tidak pasti'.

Sesudah stabil, kita baru menuju ke kehidupan yang tenteram. Nah, untuk mendapatkan ini kuncinya cukup satu. Yakni pertumbuhan. Entah apa pun itu. 

Bisa tumbuh ilmu pengetahuannya, bisa tumbuh kekayaannya, bisa tumbuh keterampilannya, atau juga bisa tumbuh kebermanfaatannya. Terserah pilih yang mana, itu tetap akan membuat kita tenteram jika menumbuhkannya. Tetapi perlu diingat pula, setiap pilihan tentu ada konsekuensinya.

Kalau orang tahu ini, mungkin takkan ada pernyataan seperti, "itu orang sudah kaya banget kok masih saja cari uang terus," ucap si tidak kaya (miskin) di belakang si kaya. Atau, "dia kok hidup gitu-gitu saja, gak semangat sekali cari uang," ucap seseorang pada orang yang tidak mengejar-ngejar uang. 

Itu tuh sesungguhnya bentuk dari kebodohan manusia, mereka merasa bahwa orang lain memiliki orientasi hidup yang sama dengan dirinya. Padahal tidak. Padahal tidak mungkin! Maka fokuslah mengurus nilai hidup kita sendiri, tumbuhkanlah itu. Dan tenteramlah dengan cara kita sendiri.

Jadi sekarang kamu mau pilih apa? Mau berorientasi ke apa? Dan betulkah itu yang membuatmu tenteram? Maksudku jangan ikut-ikutan orang lain, dan jujurlah pada diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun