Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Jangan Jadikan Anak sebagai Miniatur Orangtua

9 Agustus 2018   21:09 Diperbarui: 9 Agustus 2018   21:39 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak adalah harta yang paling berharga bagi orangtua manapun. Sejatinya anak adalah anugrah yang Tuhan titipkan kepada orangtua untuk dididik dan diajarkan baik dari agamanya maupun kehidupan sosialnya. Setiap anak sudah pasti memiliki keunikan dan kekhasan yang berbeda dengan anak-anak lain. Selain itu, mereka juga memiliki cita-cita serta minat yang berbeda-beda pula.

Setiap orangtua sudah pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, hanya saja para orangtua lupa bahwa terkadang apa yang mereka inginkan justru berbeda dengan keinginan anak itu sendiri. 

Terkadang ada orangtua yang sampai memaksa keinginan mereka kepada anak, tanpa memikirkan apakah anak menginginkan hal tersebut atau tidak. Sudah pasti hal ini yang dapat menimbulkan dampak buruk, baik dari psikologi dan mental anak.

Sebagai contoh anak akan merasa tidak percaya diri untuk mengeluarkan pendapatnya, sehingga anak menjadi tertutup terhadap orangtua. Dari sikap yang tertutup tersebut akan muncul berbagai masalah, seperti tidak terjalinnya komunikasi yang baik antara orangtua dan anak, anak akan merasa tertekan atas keinginan orangtua, anak merasa tidak nyaman dengan apa yang ia lakukan, dan dampak yang lebih buruk anak akan merasa depresi sehingga mengganggu psikologi dan mentalnya.

Banyak sekali kejadian dimana para orang tua memaksakan keinginnya terhadap anak dengan keyakinan hal tersebut untuk kebaikan si anak, entah untuk kebaikannya di masa depan atau hanya ingin membanggakan diri mereka sendiri kepada orang lain bahwa mereka telah melakukan yang terbaik untuk anaknya. 

Tapi tanpa mereka sadari, hal tersebut justru membuat si anak tertekan dengan apa yang mereka lakukan, alih-alih demi kebaikan anak, para orang tua justru menjadikan anak sebagai miniatur mereka.

Anak tidak bisa diperlakukan seperti miniatur yang dapat orangtua atur sesuka hati. Karena pada dasarnya mereka memiliki perasaan dan emosi layaknya orangtua yang bisa saja menjadikan mereka menjadi sosok yang pemarah, pembangkang dan susah diatur. 

Untuk menghindari hal tersebut, biarkan anak mengekspresikan segala apa yang mereka inginkan, orangtua hanya perlu membimbing dan mengarahkan agar anak tidak terjerumus kepada hal-hal yang buruk. Maka Pola asuh yang benar akan menjadikan tumbuh kembang anak menjadi optimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun