Belakangan ini, harga kedelai mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Tren kenaikan ini dimulai pada pekan pertama Februari.
Saat ini harga kedelai mengalami kenaikan per gantangnya mencapai 15.77 US dollar atau Rp.11.250 per kilogram.
Kenaikan ini terjadi juga di pasaran. Jika harga kedelai mencapai angka Rp.12.000 maka harga tempe di konsumen akhir naik Rp.300 dan harga tempe per kilogramnya Rp.10.600. Demikian juga tahu yang saat ini naik Rp.50 dan harga tahu per potongnya menjadi Rp.700.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan dalam Konferensi Pers pada 11 Februari 2022 mengatakan bahwa tren kenaikan harga kedelai ini akan terus terjadi sampai bulan Juli. Dia juga menambahkan bahwa kalau harga kedelai mencapai Rp.12.000 tidak terlampaui. Sekarang harga kedelai masih di angka Rp.11.500. Kalau harga kedelai sekarang ini Rp.11.500 maka harga tempe per kilogramnya Rp.10.300 dan harga tahu per potongnya Rp.650
Penyebab Harga Kedelai Naik
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai impor ini dipicu karena cuaca buruk El Nina yang terjadi di Amerika Serikat dan Argentina. Karena kedelai ini menjadi pakan babi maka harga kedelai pun juga ikut meroket tajam.
Lutfi juga mengatakan bahwa dia telah membuat alur mitigasi dampak kenaikan harga kedelai yang dirasakan oleh para pedagang.Â
Di sisi lain, Oke Nurwan mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai ini terjadi karena terjadinya gangguan suplai kedelai di dunia. Di Brazil saja terjadi penurunan produksi yang semulanya produksinya mencapai 140 juta ton pada bulan Januari yang lalu kini produksinya menurun menjadi 125 juta ton per tanggal 10 Februari 2022 yang lalu.
Dia juga menambahkan faktor lainnya yaitu karena adanya inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7% dan berpengaruh pada harga input produksinya.Â
Oke juga membeberkan terjadinya Shortage tenaga kerja, kenaikan biaya sewa lahan dan ketidakpastian cuaca yang menyebabkan petani di Amerika Serikat harus menaikkan harga kedelai impor.Â
Para Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi