Mohon tunggu...
Ridhan
Ridhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sistem Inforrmasi

Mahasiswa Sistem Informasi yang penasaran akan banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Manfaat Tersembunyi dari Pajak untuk Pendidikan dan Kesehatan

30 Juni 2024   19:45 Diperbarui: 30 Juni 2024   20:10 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stok foto oleh Pexels/Toàn Văn

Penulis baru saja menonton video yang membahas kebahagiaan oleh dr. Ryu Hasan, Spesialis Bedah Saraf, dan tergugah atas pernyataan yang sangat menarik, bahwa kebahagiaan sejati manusia datang dari pengalaman bersama sebagai makhluk sosial [1]. Penulis tergugah dengan hal ini karena layaknya gen-z pada umumnya yang sadar akan kesehatan mental [2], kebahagiaan jadi salah satu hal yang penting. Penulis merasa negara ini jauh dari kata bahagia. Hal ini tercermin dalam skala kebahagiaan yang diterbitkan di World Happiness Report 2024, negara kita menduduki peringkat 80 dari 143 di dunia [3]. Di laporan yang sama, ada fenomena di mana negara Finlandia menjadi negara paling bahagia selama tujuh tahun terakhir. Jadi apa yang terjadi di Finlandia yang membuat mereka langganan mendapat predikat itu?

Menurut Timo Viherkenttä, Profesor Hukum dan Pajak dari Aalto University, Finlandia, ada dua faktor yang menjadi kontributor utama, yaitu sistem pendidikan dan sistem kesehatan negara mereka. Dua hal tersebut bisa terwujud karena pajak yang mereka bayar [4].

 

Sistem Pendidikan dan Kesehatan di Negara Finlandia

Sistem pendidikan di Finlandia telah dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Pada studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2022, mereka menempati peringkat 13 dari 81 negara di dunia [5]. Selain karena kurikulum yang menyesuaikan dengan karakteristik siswa, guru yang kompeten, tapi juga pendidikan gratis (TK sampai kuliah) [6]. Pendidikan gratis mengurangi beban ekonomi keluarga dan memberikan kesempatan belajar yang setara sehingga tingkat kebahagiaan meningkat.

Selanjutnya, sistem kesehatan Finlandia juga tidak kalah mengagumkan. Pada tahun 2024, menurut Health Care Index yang dirilis CEOWORLD Magazine, sistem kesehatan Finlandia berada di peringkat 19 dari 110 negara di dunia [7]. Salah satu alasannya ialah sistem kesehatan di sana gratis dan berkualitas. Terdapat dua sumber dana untuk sistem kesehatannya, yaitu pajak dan NHI (asuransi nasional yang bersifat sentral) [8]. Dengan dukungan layanan kesehatan yang memadai dari pemerintah, beban masyarakat pun berkurang secara signifikan sehingga tingkat kebahagiaan meningkat.

 

Sistem Pendidikan dan Kesehatan di Negara Indonesia

Sekarang mari kita menengok dua sektor ini di negara kita. Melalui pemeringkatan yang sama, pendidikan kita berada di urutan 69 dari 81 negara di dunia [5]. Kita dapat mengatakan bahwa sektor pendidikan kita mendapat perhatian lebih dibanding sektor lain. Melalui amanah undang-undang dasar, pendidikan jadi mandatory spending sebesar minimal 20 persen dari APBN/APBD [9]. Salah satu program utama dari sektor ini adalah program wajib belajar 12 tahun yang telah disahkan sejak tahun 2013. Program ini bernama Pendidikan Menengah Universal (PMU) [10] dan merupakan kelanjutan dari Program Wajib Belajar 9 Tahun [11].


 Kebijakan ini menandakan perbaikan sistem pendidikan kita. Kita bisa lihat melalui hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2015 s.d. 2023 tingkat penyelesaian pendidikan warga menurut jenjang pendidikan kian meningkat [12]. Pemerintah juga semakin banyak mengucurkan anggaran ke sektor pendidikan di APBN 2025. [13].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun