Mohon tunggu...
Ridha A Rahmi
Ridha A Rahmi Mohon Tunggu... Lainnya - Ridha A Rahmi

Working on my masterpiece https://linktr.ee/bibisi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menyentuh Hati Melalui Iklan

6 Mei 2020   20:17 Diperbarui: 6 Mei 2020   20:18 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Penuansaan bulan Ramadan diikuti dengan bermunculan iklan di televisi dengan tema yang beragam. Iklan tersebut akan menemani kita dalam melewati satu bulan penuh berpuasa. Bagi yang gemar menonton televisi saat menjelang maghrib pasti tahu iklan apa saja yang ada bahkan hingga hafal urutan tayang iklan sebelum adzan Maghrib berkumandang. Iklan minuman, alat solat, obat maag, makanan instan hingga pusat perbelanjaan ikut serta mewarnai layar kaca. Identik dengan bunyi bedug, sahur, berbuka hingga hari raya saat ini materi iklan mungkin mengalami perubahan. Adanya regulasi dari pemerintah dan panduan kesehatan di tengah virus COVID-19, kebanyakan iklan menyampaikan pesan untuk tidak mudik terlebih dahulu dan bersilaturahmi dengan cara virtual melalui video call.

Kebersamaan yang identik dengan berkumpul dan saling melengkapi khususnya di hari raya harus ditunda terlebih dahulu di tahun ini. Kondisi ini mengingatkan saya pada iklan salah satu pusat perbelanjaan yaitu Matahari. Keadaan di tengah pandemi sekarang mengingatkan pada berita dimana keadaan pengusaha sedang diguncang dan dituntut untuk bertahan. Berbagai cara dilakukan untuk dapat mempertahankan karyawan dan cabang yang mereka miliki. Biasanya mendekati hari lebaran banyak orang yang datang untuk berbelanja keperluan lebaran hingga oleh-oleh untuk sanak saudara di kampung. Iklan Matahari di Ramadan sebelumnya berhasil menyentuh hati Saya sampai sekarang.

Iklan ini menceritakan seorang anak yang harus tinggal jauh dari Ayahanda yang bekerja. Momen hari raya menjadi kesempatan mereka untuk memaknai kebersamaan dengan saling melengkapi. Menyaksikan iklan ini menjadi terbawa suasana ramadan dengan azan masjid berkumandangan dan menyaksikan perjumpaan setahun dalam sekali. Sang anak sempat bersedih karena Ayahanda belum menunjukkan batang hitungnya di hari lebaran, aktingnya yang sangat mendalami dapat membawa penonton menjadi ikut bersedih. Namun pada akhirnya Ayahanda hadir dan senyum di wajah sang anak mengembang, sehingga sekeluarga dapat merayakan hari raya bersama.


Menyaksikan iklan ini sekarang dapat membawa kita ke tradisi ramadan yang setiap tahunnya dilakukan. Ini menjadi refleksi untuk Saya bahwa betapa berharganya waktu bersama orang-orang terkasih. Jangan lupa untuk tetap menjaga tali silaturahmi dengan keluarga dan orang terkasih dalam situasi seperti sekarang. Penting adanya untuk memastikan mereka dalam keadaan sehat. Sekarang adalah momen yang paling tepat untuk berbagi kepada sesama, memohon ampun dan lebih memaknai setiap momen dalam hidup. Semoga rekan sekalian dapat tetap menjalani bulan ramadan dengan baik dan bersama merain kemenangan hari raya nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun