Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Susahnya Magang Minta Ampun

30 Oktober 2021   05:30 Diperbarui: 30 Oktober 2021   05:47 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Sekretariat Negara

Gemblengan fisik dan mental selama magang ini sangat berpengaruh dalam tahap awal karir freshgraduate. Peserta magang diberikan pengenalan kehidupan dan pergaulan sosial di tempat kerja, belajar kedisiplinan, pengenalan Standard Operating Procedures (SOP), mempraktikkan apa yang di dapat di bangku kuliah, serta mengenal management perusahaan.

Sedangkan kerugiannya adalah umumnya program magang ini tidak gratis juga tidak dibayar. Bahkan membayar. Selain membayar programnya, peserta harus mengeluarkan kocek untuk makan, pondokan dan transportasi. Itu belum termasuk pengeluaran lainnya seperti pulsa telepon, internet, alat-tulis serta kepentingan lain yang ada hubungan dengan laporan serta alat-alat pendukung. Alat-alat seperti ini tidak jarang harus dimiliki oleh peserta program magang.

Saya melalukan antisipasi program ini jauh sebelum wisuda. Ketika masih duduk di semester enam. Sekedar informasi, jurusan Keperawatan program S1, lama pendidikan 4 tahun (8 semester) ditambah pendidikan profesi 1 tahun (2 semester). 

Total pendidikan 5 tahun (10 semester). Jika program magang dilakukan harus menunggu selesai pendidikan yang 5 tahun, apalagi menempuh Ukom dan dapat STR, maka boleh jadi sesudah 6 tahun baru bisa magang.

Lha kerjanya kapan?

Strategi ini penting sekali. Sayangnya, tidak semua mahasiswa menyadari akan tips nya. Atau mereka tidak mendapatkan informasi saat di kampus. Sementara dosen atau manajemen kampus inginnya program ideal, yakni sesudah selesai pendidikan 5 tahun, peserta baru mengikuti Ukom dan mengatongi STR. Padahal, tidak semua mahasiswa dari golongan berada. 

Satu hal lagi, belajar terus-menerus selama 5 tahun itu tentu saja sangat menjenuhkan. Maka dari itu, mengantisipasinya dengan mencari tempat magang lebih awal itu lebih bijaksana.

Kendalanya, tidak mudah mencari tempat magang yang tepat. Kedua, kita harus rela tidak dibayar. Kalaupun dibayar, mungkin hanya bisa digunakan untuk beli pulsa atau Bakso. Ketiga, kuliah sambil magang itu juga melelahkan. Pagi kuliah, sore atau malam kerja. Belum lagi pengeluaran ekstra selama magang.

Hanya saja, jika terlalu banyak mempertimbangkan kerugiannya, kita tidak bakal maju. Bagi saya, di tengah kesulitan, selalu ada kemudahan. Realitanya, selama menjalani program magang, kendala apapun besarnya bisa diatasi.

Yang jelas, keuntungan program magang ini sangat besar. Oleh sebab itu, mestinya tidak perlu banyak pertimbangan. Kalau masalah tempat magang, memang tidak ada yang sempurna. Yang penting raih dulu pengalamannya. Soal kenyamanan, itu menyusul.

Aceh, 30 October 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun