Sesudah selesai kuliah, saya baru tahu betapa besar manfaat bahasa Inggris dalam pasar kerja. Begitu banyak peluang kerja yang dengan kepiawaian berbaha Inggris bisa ditembus.Â
Bayangkan, mulai dari iklan pekerjaan, persyaratan dokumen, kompetensi, tugas dan tanggungjawab, hingga saat interview semuanya tersedia dalam bahasa Inggris. Saya nyesel banget ketika tahunya terlambat.
Saat sekolah dulu, di bangku SD, SMP, dan SMA, rata-rata bahasa Inggris jadi momok karena ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya.Â
Di antaranya adalah cara penyampaian selama proses belajar mengajar kurang menarik, tujuan pembelajaran hanya untuk cari nilai, jumlah siswa terlalu banyak, lingkungan belajar tidak kondusif, aplikasi di luar sekolah tidak ada dan lingkungan keluarga dan masyarakat juga kurang mendukung. Lengkaplah sudah faktor-faktor kelemahan pembelajaran bahasa Inggris di masyarakat kita.Â
Apalagi dalam sejarahnya kita dijajah Belanda dan Jepang. Otomatis kurikulum sebagai besar dipengaruhi oleh mereka meski tidak sepenuhnya
Beruntunglah teman-teman yang siap dari awal dalam pembelajaran bahasa Inggris ini. Penguasaan bahasa Inggris bisa membantu banyak hal terkait pencapaian karir, studi dan perolehan kerja. Setidaknya saya mengalaminya sendiri.
Memang, bahasa Inggris bukan menjadi satu-satunya ukuran keberhasilan pencarian kerja, khususnya apabila orientasi kerja kita hanya lokal atau nasional.Â
Betapa pun ada tes bahasa Inggris saat mengikuti CPNS, paling banter tujuannya hanya untuk perolehan nilai. Lagi pula, peran bahasa Inggris bagi individu memang sanga relatif.Â
Terlepas dari faktor subyektif ketertarikan serta peran bahasa Inggris bagi individu, yang tidak bisa ditolak adalah kenyataan. Bahwa di era modern ini, setuju atau tidak, bahasa Inggris telah mempengaruhi banyak segi ilmu dan kehidupan serta memiliki nilai plus dalam karir seseorang.Â
Pengaruh besar tersebut saya rasakan ketika ke luar dari zona nyaman di Aceh dan ingin menjelajah kehidupan yang lebih luas dengan tantangan yang lebih besar.Â