Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Utang Menjulang, Rakyat Ditimang dengan Tunjangan dan Bantuan

2 September 2020   20:23 Diperbarui: 2 September 2020   20:22 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Srilanka, hutang sebesar $ 8 miliar ke China dan tak sanggup membayarnya. Membuat Pemerintah Srilanka meyerahkan pelabuhan dan lahan seluas 60.7 juta meter persegi untuk dikelola China selama 99 tahun (Tempo, 13/5/2019).

Kapan Giliran Indonesia?

Kapan kita mampu membayar lunas, bagaimana cara bayar dan apa konsekuesninya jika kita tidak mampu membayarnya? Apakah rela ganti mata uang Rupiah seperti Zimbabwe ke negara pemberi hutang atau menyerahkan beberapa pulau ke tangan mereka?  

Saya bukan tipe orang pesimis. Tapi kalau disuruh milih, lebih baik nyata hidup melarat, tapi tidak punya hutang, dari pada kaya tapi penuh kepalsuan. Atau, lebih baik saya bisa kerja di luar negeri, membawa dana milik negara kaya, dari pada kerja di dalam negeri dapat tunjangan besar dan bantuan dari Pemerintah, namun hasil dari hutang.

Sampai kapan ya pembaca?

Malang, 2 September 2020
Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun