Srilanka, hutang sebesar $ 8 miliar ke China dan tak sanggup membayarnya. Membuat Pemerintah Srilanka meyerahkan pelabuhan dan lahan seluas 60.7 juta meter persegi untuk dikelola China selama 99 tahun (Tempo, 13/5/2019).
Kapan Giliran Indonesia?
Kapan kita mampu membayar lunas, bagaimana cara bayar dan apa konsekuesninya jika kita tidak mampu membayarnya? Apakah rela ganti mata uang Rupiah seperti Zimbabwe ke negara pemberi hutang atau menyerahkan beberapa pulau ke tangan mereka? Â
Saya bukan tipe orang pesimis. Tapi kalau disuruh milih, lebih baik nyata hidup melarat, tapi tidak punya hutang, dari pada kaya tapi penuh kepalsuan. Atau, lebih baik saya bisa kerja di luar negeri, membawa dana milik negara kaya, dari pada kerja di dalam negeri dapat tunjangan besar dan bantuan dari Pemerintah, namun hasil dari hutang.
Sampai kapan ya pembaca?
Malang, 2 September 2020
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H