Pagi hari ini saya melihat kobaran api melalap Gedung Kejaksaan Agung di Jalan Hasanudin Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebagai pribadi, saya ikut sedih dan prihatin. Saya lihat di Kompas.com dan media lainnya, sejumlah tokoh seperti jaksa Agung Burhanudin dan Pejabat Agung lainnya sempat berada di lokasi.
Kemungkinan Penyebab
Tidak perlu menjadi seorang ahli untuk menduga penyebab kebakaran di kantor Pemerintah sekelas Kantor Kejagung. Apalagi malam hari. Kantor Kejagung itu bukan pasar Senin. Lampu banyak yang dimatikan saat malam. Lebih-lebih masa Corona, aktivitas minim.
Tidak perlu juga harus sekolah tinggi-tinggi untuk mengerti penyebabnya. Semua orang tahu, tapi kita tidak boleh berkomentar, untuk menyampaikan kemungkinan penyebab kebakarannya.
Dulu di tempat saya bekerja di Banda Aceh, kantornya tidak besar. Pernah mengalami kejadian serupa. Kantor kami tentu saja jauh di bawah Kejagung kualitas bagunannya. Itupun, kalau terjadi kebakaran, tidak akan seperti yang saya lihat di Kejagung.
Kami juga memiliki CCTV. Jadi, saat terjadi kebakaran, otomatis terlihat lewat CCTV siapa kemungkinan pelaku. Ternyata ada pelakunya, sangat besar kemungkinannya adalah orang yang tidak suka.Â
Ada dugaan konflik dengan manajemen tempat kami kerja. Dibakarlah salah satu sudut kantor. Untungnya tidak melalap seluruh gedung.
Sayangnya hingga kini tidak diungkap oleh pihak kepolisian siapa dalangnya. Padahal, pelakukya jelas terekam di CCTV.
Kebakaran Milih-milih
Kami rakyat kecil heran. Â Api di Ibukota itu banyak yang pintar. Mereka bisa milih siapa yang akan dibakar. Di desa kami, ada pasar yang mungkin setiap hari ada orang tengkar. Bangunan juga sembarangan. Tetapi tidak pernah terjadi kebakaran.