Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sri Mulyani Gak Cocok dengan Jokowi

22 Agustus 2020   06:13 Diperbarui: 22 Agustus 2020   07:23 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebinet Indonesia Maju periode ini merupakan masa terberat sesudah Krisis Moneter 1998 dulu. Bayangkan, yang kerja saja mengeluh kesulitan masalah ekonomi. Apalagi yang tidak kerja, pengangguran dan di-PHK mencapai 12 juta orang, butuh solusi finansial.

Mereka yang kerja di sektor swasta, tidak sedikit yang hanya terima 50% gajinya, karena kerjanya tidak penuh selama wabah Covid-19. Mencari kerja sambilan juga tidak mudah. Mobilitas kerja terbatasnya. 

Kebijakan jaga jarak, membuat masyarakat jarang keluar rumah, 50% aktivitas produktivitas yang terserap, otomatis semua ini berpengaruh terhadap roda perekonomian baik individu, keluarga, masyarakat dan negara.

Untuk ngurus diri sendiri saja puyeng, apalagi ngurus ekonomi negeri kayak Ibu Sri Mulyani.

Rencana Anggaran Sebelum Pemilu

Jadi Menteri Keuangan tidak mudah. Kita rakyat kecil bisanya hanya komentar atau protes. Kalau ada duit sih tidak masalah. Menkeu bisa ambil sana, ambil sini, kirim sana, kirim sini.
Persoalannya, di tengah Pandemi Covid, di mana negera perekonomiannya minus 5.32% ini, duit dari mana jika setiap saat harus memberikan subsidi? 

Bayangkan, saat ini, mulai dari asuransi kematian karena Covid-19, Alat Pelindung Diri, hingga membeli Pulsa internet untuk anak-anak sekolah, semua butuh dana. Belum lagi tunjangan THR, pension dan gaji ke-13. "Ah, pusing deh!" Barangkali begitu keluh Menkeu.

Namun itulah risiko jadi orang besar. Kalau gak sanggup ya tinggal meletakkan jabatan, biar digantikan oleh orang lain. Simple. Karena yang ngasih gaji, toh juga rakyat.

Makanya, kalau saat kampanye dulu janji ini, janji itu, kemudian ternyata tak terealisasi, bisa dimaklumi. Bagaimanapun, kondisi yang seperti ini tidak pernah diprediksi. Suasana yang dialami sebelum Pemilu, jauh beda dengan saat wabah Covid-19. Terlebih, setelah berjalan masuk semester kedua.

Negara Mulai Kewalahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun