Oleh sebab itu, saya selalu mengajak teman-teman untuk tampil beda. Ayolah...., jangan mimpi terus jadi PNS jika ingin berubah. PNS itu ya.... gitu-gitu saja hidupnya. Kalau kita dirikan wirausaha, jangankan Gaji ke-13, gaji ke-25 juga bisa diraih! Â
Terlebih, kemampuan Pemerintah mengangkat kami, lulusan pendidikan Keperawatan hanya 15% dari total lulusan yang berjumlah lebih dar 40.000 per tahun. Saya tidak menyalahkan Pemerintah. namun kalau mindset kita hanya PNS, kita tidak bakalan maju.
Keterlibatan Semua Pihak
Sebetulnya, kalau mau berfikir jernih, kita generasi muda ini banyak yang bisa dibuat. Ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa menjadi PNS. Â Hanya saja, untuk mendapatkannya kita butuh dukungan. Mulai dari orangtua, teman-teman, lingkungan sekitar, masyarakat, juga negara.
Tanpa dukungan tersebut, mustahil bisa terealisasi. Contoh nyata. Saat ini di Aceh, perawat yang membuka bisnis Homecare belum terlihat tanda-tandanya. Guna memulainya, butuh bukan hanya keberanian, tetapi juga modal fisik, dana serta dukungan semua pihak.
Guna mendirikan yayasan Homecare ini minimal punya partner, teman-teman sesama perawat yang minat, butuh kantor, pasang iklan, kerjasama dengan pihak RS, perawat, dokter, manajemen pusat layanan kesehatan lain, lembaga pendidikan, serta lembaga Pemerintah yang memberikan izin. Â Tanpa ada dukungan dari semua yang saya sebut di atas, bisnis Homecare tidak akan jalan. Â
Kalau Dikritik Dikira Benci
Saya suka memberikan masukan pada teman-teman terkait apa yang bisa dikerjakan. Kalau saya bilang jangan jadi PNS karena ribet birokrasinya, dianggap saya benci. Padahal, realitasnya memang demikian.
Memang ada beberapa kebijakan Pemerintah yang belum sepenuhnya terealisasi. Misalnya, belum terwujud diangkatnya tenaga honorer. Ini yang kadang membuat para honorer kadang 'marah'.
Persoalannya, yang diurus Pemerintah memang banyak. Hanya saja, kesalahan Pemerintah juga apabila membuat janji, kemudian ternyata tidak ditepati. Otomatis bikin rakyat marah.
Apalagi kalau kita lihat tenaga kesehatan yang kerja di ribuan pusat layanan kesehatan yang dibayar murah selama ada yang lebh dari 10 tahun. Bagaimana nasib mereka ke depan jika tidak ada jawaban yang pasti dari Pemerintah? Akhirnya dilontarkan kritikan-kritikan pedas pada Pemerintah Daerah hingga Pusat, khususnya para politikus.