Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya belum tentu dikatakan sehat. Orang harus dalam keadaan kondisi sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial. Untuk mencapai kondisi seperti ini, kita tidak bisa lepas dari peran ekonomi dalam konteks yang lebih luas dalam hidup bebangsa dan bernegara.
Saat ini kita bukan hanya menghadapi pemukiman kumuh, orang gelandangan serta orang dengan gangguan dan sakit jiwa yang terlantar yang membutuhkan penanganan. Untuk hidup sehat secara keseluruhan kita butuh perhatian dan keseriusan.
Memang, untuk hidup sehat, tidak selalu butuh uang. Misalnya biasa bangun pagi, olahraga jalan kaki itu gratis. Renang juga ada yang gratis, menghirup udara segar tidak pula bayar. Mandi teratur, menjaga kebersihan perorangan, menghindari makanan yang tidak sehat, dan masih banyak lagi, hanya persoalan kemauan dan kebiasaan.Â
Dalam sejarahnya, Rasulullah Muhammad SAW, kondisi fisik dan mentalnya sangat prima. Beliau tidak makan kecuali lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Padahal, keadaan ekonomi beliau sangat minim.
Hanya saja, kita sudah menyadari, bahwa di zaman modern ini untuk hidup sehat kita juga membutuhkan fasilitas yang tidak gratis. Hidup di kota misalnya, sarana penerangan dan air bersih harus bayar ke PLN dan PDAM. Belum lagi fasilitas pembuangan air kotor, sumur sehat serta WC. Semuanya butuh duit.
Makanan sehat saat ini harus beli, karena masyarakat tidak punya lahan untuk bercocok tanam padi, sayur, buah serta ternak. Tanpa fasilitas tersebut, rakyat tidak mungkin sehat dan sejahtera. Oleh sebab itu, untuk hidup sehat, ekonomi juga harus kuat.
Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi
Pandemi Covid-19 ini telah mengakibatkan terganggunya hampir semua industri bisnis dari berbagi sektor, kecuali bidang kesehatan. Covid-19 telah merubah perilaku masyarakat dunia di semua kalangan. Â Ini menjadi tantangan yang sangat berat, di mana selain menghadapi pandemi virus corona, dunia bisnis sebagai tulang punggung perekonomian negeri ini juga tertantang.
Dampak wabah Covid-19 kepada perekonomian dunia sangat dahsyat. Pada triwulan pertama 2020 ini misalnya, pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara mitra dagang Indonesia negatif: Singapura -2.2, Hongkong -8,9, Uni Eropa -2,7 dan China mengalami penurunan sampai minus 6,8.
Terdapat kaitan yang sangat siginifikan dan tidak dapat dipisahkan antara ekonomi dan kesehatan. Bidang ekonomi akan mendukung keberhasilan kesehatan, dalam hal ini menyediakan sarana dan prasarana yang mutlak dibutuhkan bagi kemajuan bidang kesehatan.Â
Apabila pendapatan meningkat, baik negara maupun keluarga karena keberhasilan pembangunan bidang ekonomi, kita akan dapat menyediakan dana yang cukup untuk membangun fasilitas kesehatan serta meningkatkan kemampuan membeli pelayanan kesehatan.
Sebaliknya, keberhasilan pembangunan bidang kesehatan akan mendukung keberhasilan ekonomi, karena adanya kenaikan produktivitas penduduk. Seperti diketahui, keberhasilan bidang kesehatan akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas penduduk itu sendiri.