Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Penulis yang Rajin di Kompasiana Ternyata Itu-itu Saja

15 Juli 2020   06:44 Diperbarui: 15 Juli 2020   06:55 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: loveforquotes.com

Bergumul dengan dunia tulis-menulis di Kompasiana memasuki bulan ke tiga, saya bisa belajar banyak. Tujuan dari pembelajaran pribadi ini adalah untuk mengubah perilaku. Ada tiga komponen perubahan perilaku dalam dunia pendidikan menurut Bloom dalam Learning Theories nya, yang dikenal dengan Bloom Taxonomy (1956). Tiga komponen yang dimaksud adalah aspek cognitive (pengetahuan), affective (sikap) serta psychomotor (keterampilan).  

Aspek Pengetahuan, tentu saja saya tidak menolak kenyataan, bahwa dengan membaca tulisan teman-teman di Kompasiana, saya seperti membolak-balik puluhan Koran. Bukan hanya lokal, juga internasional. Dari berita tentang politik, ekonomi, pemerintahan, social budaya, gaya hidup, hingga hiburan. 

Namun kayak makanan, tidak semua menu saya doyan. Lagi pula, kalau semua harus saya santap, memangnya saya tidak punya kerjaan lainnya? Makanya, saya milih-milih.

Yang paling banyak dikupas dan laris pembacanya adalah berita tentang Jokowi. Tentu saja, karena beliau adalah presiden kita. Anies Baswedan, Denny Siregar, Ahok, Amien Rais, Prabowo, Risma, dan konco-konconya, juga laris. Namun saya tidak banyak membacanya. Bukan karena apa-apa. Persoalan interest saja. 

Saya tahu dan mengerti, mengangkat nama mereka yang jadi trending topic, bisa mengangkat rating kita sebagai penulis. Khususnya pemula seperti saya, Ridha Afzal. Lumayan jika cepat naik jumlah Viewers nya lantaran nulis aspek pengetahuan, tentang orang-orang terkenal ini.  

Aspek Afektif atau sikap. Membaca konten tulisan tentang sikap ini bagi saya tidak kalah pentingnya. Isinya tentang pendidikan, moral, emosional, psikologi, kehidupan social dan religi. Membaca tuisan di area ini mengajak kita untuk refleksi, agar menjadi manusia yang lebih baik. Melengkapi kekurangan, mengoreksi kesalahan dan meningkatkan nilai-nilai moral spiritual dalam hidup bermasyarakat.

Sedangkan untuk aspek keterampilan (psikomotor), agak jarang. Aspek keterampilan ini tidak sesering Fiksiana, Cerpen, social politik, gaya hidup dan sejenisnya. Saya tidak tahu mengapa. Sharing ilmu yang terkait masak memasak, automobile hingga bagaimana bikin Tempe 'kurang' begitu mendapat tempat di hati penulis. Walaupun ada, persentasinya tidak banyak. Bagaimanapun saya sesekali melihatnya, syukur jika bisa menerapkannya, misalnya terkait Tata Boga atau automobil.


*****

Secara umum, meskipun saya tidak miliki statistiknya, terlepas dari puluhan ribu viewers Kompasiana yang ada, di dalam dan luar negeri, mereka yang rajin nulis ternyata orangya 'itu-itu' raja. Untuk menjadi penulis yang rajin memang tidak gampang. Butuh kedisiplinan tinggi, komitmen dan konsistensi.

Rajin dalam arti menulis dikerjakan secara rutin, tidak peduli bagaimana situasi lingkungan juga perasaan sang penulis. Namanya saja rajin. Apakah dibayar atau tidak, dapat point atau tidak, diberi reward atau tidak, mereka tetap akan menulis.

Untuk kelompok ini sangat jarang. Saya amati mereka yang sering menulis di kolom Politik, Ekonomi, Hiburan, Humaniora, Olahraga, Wisata, Gaya hidup, Teknologi, Fiksiana, orangnya juga 'itu-itu saja' yang rajin. Memang, ada yang penulis di semua kolom, meskipun persentasi menulisnya tidak sama. Akan tetapi hars diakui, ada penulis yang fokus, yang lebih suka di Sosial Budaya, ada yang suka Politik dan ada pula yang Gaya Hidup lebih dominan.

Ini bisa dimaklumi karena boleh jadi mereka bukan professional di bidang tersebut. Mereka tidak menekuni bidang tersebut sebagai pekerjaan utamanya, melainkan sebatas hanya menulis. Makanya, guna menghindari kebosanan pada kolom tertentu, penulis ini mencoba menulis pada kolom lain.

Ajaibnya, kadang tulisan yang begini malah jadi Headline. Kalau boleh saya simpulkan dan kelompokkan, terdapat empat kelompok penulis 'besar' yang suka nongol di Kompasiana.  

Professional writer
Saya melihat untuk kelompok ini sangat kecil jumlahnya di Kompasiana. Karena professional writing merupakan kegiatan menulis yang dilakukan untuk memperoleh penghasilan utama atau sebagai profesi. Mereka rajin, disiplin dan konsisten. Penulis pada kelompk ini tidak punya pekerjaan lain kecuali menulis. Ini umumnya hanya terjadi di Koran atau majalah, yang dibayar untuk menulis. 

Walaupun kita pasti tahu, kemungkinan besar ada orang-orang 'Dalam' Kompasiana, yang dibayar untuk menulis. Hanya saja saya meragukan jika jumlahnya banyak, karena Kompasiana hanya 'Blog'. Saya menduga ada beberapa penulis di kategori Penjelajah yang masuk dalam kelompok professional writer ini, 'merangkap' penulis (minima dulu) di Koran atau majalah, yang kini sudah pensiun.  

Writing is a hobby
Kelompok ini lumayan banyak, khususnya kategori Debutan dan Junior atau . Mereka menulis karena hobi. Dibayar atau tidak, karena suka nulis, maka menulis adalah bagian dari dunianya. Aktivitas menulis dianggap sangat menyenangkan dan memberi kepuasan tersendiri. Oleh sebab itu menulis dilakukannya dengan senang hati. Hanya saja, karena sifatnya sebagai hobi, menulis tidak dilakukan setiap hari. Seperti hobi olaraga, mungkin dua tiga kali sepekan. Suatu saat bisa terhenti karena ada hobi atau aktivitas lain.

Writing is a way of life
Kelompok ketiga ini menganggap bahwa menulis merupakan jalan hidupnya. Saya melihat untuk kelas penjelajah ke atas (Fanatik dan Senior). Ada sejumlah penulis Kompasiana yang merasa bahwa menulis adalah bagian dari hidupnya. Mereka tidak peduli dengan point, reward serta ada tidaknya pujian. Menulis dan menulis terus, itulah aktivitasnya. Ini kentara banget jika kegiatan menulis sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu, tidak berhenti dan sekarang memasuki usia pensiun. Mungkin Kompasiana sudah memberikan predikat sebagai 'Lifetime Achievement Award' kepada penulis yang ada dalam kelompok ini.  God Knows....

Writing is just to kill the time
Sedangkan kelompok ini, penulis musiman. Masuk dalam kelompok maksimal Debutan. Kelompok ini yang paling banyak jumlahnya. Menulis hanya untuk mengisi waktu luang, kalau ada mood saja. Bagi kelompok ini, menulis tidak lebih dari sekedar pengisi waktu. Menulisnya tanpa tujuan yang pasti. Karena itu tidak mikir kualitas. Yang penting nulis saja. Apalagi terkait point dan reward, tidak pernah terlintas dalam fikirannya.  

*****
Pada intinya, saya perhatikan nama-nama penulis Kompasiana yang berlebel Biru, jam terbangnya pasti sudah tinggi. Mereka tidak diragukan lagi kedisiplinan, komitmen dan konsistensinya dalam menulis. Kadang saya yang mikir, bagaimana mereka ngatur waktu? Apa tidak ada kerjaan lain?

Saya perhatikan nama-nama seperti Joseph Osdar, Tjiptadinata Effendi, Pepih Nugraha, Johanis Malingkas, Khrisna Pabichara, Fatmi Sunarya, Deddy Husein Suryanto, Adjat R. Sudrajat, Esdi A., Nursini Rais, Johanes Krismono, Katedrarejawen, Hendra Wardhana, mereka memiliki jam terbang menulis yang tinggi banget banget, jauh di atas jangkauan kami yang Debutan atau Junior ini. Ada lagi nama-nama yang rajin seperti Reinhard Hutabarat, Elang Salamina, Edward dan Himam Miladi juga kerap muncul.  

Kesimpulan saya barangkali terkesan tergesah-gesah. Karena tidak didasari angka. Apa yang ingin saya sampaikan sejatinya adalah, bahwa menulis itu sangat unik. 

Terlepas kita ada di kelompok yang mana, menulis selau bermanfaat, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Inilah kesepakatan umum semua Kompasianer. Ini pasti diakui oleh semua kelompok yang nimbrung di Kompasiana, tidak terkecuali yang senangnya hanya membaca.

By the way, Anda termasuk kelompok yang mana?

Malang, 14 Juli 2020
Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun