Sesudah jadi, ternyata banyak kritik. Tidak semua orang suka. Â Ada saja yang kurang. Mulai dari suara yang sebagian kurang kuat, acting pemain masih amatir, tulisan yang kurang sempurna, hingga isi pesan yang katanya belum mengena. Hasilnya, saat diumumkan, kami tidak masuk dalam daftar pemenang. Padahal, saya optimis bisa meraih juara, meskipun bukan peringkat utama. Awalnya, sedikit menyesal.
Saya mencoba untuk mengambil hikmah dari yang sederhana ini. Bahwa menyintai apa yang saya kerjakan, artinya saya memang belajar untuk menyukai setiap jenis pekerjaan yang saya lakukan jika ingin berasil. Dengan begitu saya bisa menikmati pekerjaan.
Saya juga fokus. Hanya dengan fokus, karya bisa sempurna. Memang butuh waktu. Itu adalah konsekuensinya. Selama tiga hari membuat video, nyaris saya tidak melakukan pekerjaan apa-apa yang besar kecuali terkonsentrasi hanya pada video. Di sini saya temukan manfaatnya.
Yang ketiga, konsisten. Ini yang mungkin saya masih harus banyak belajar. Saya masih harus menekuni pekerjaan, bukan hanya dalam hal membuat video ini saja, pekerjaan lain juga demikian, tidak boleh hanya sesekali. Harus berulang kali, dalam jangka waktu lama. Tidak untuk sekedar sambilan atau sesekali dalam sebulan misalnya.
Dan yang keempat, saya tidak boleh menyerah. Ketika menyerah, berakhirlah sebuah perjuangan.
Pada intinya, ternyata benar, hal-hal besar dalam hidup ini harus dimulai dari yang kecil. Konsep inilah barangkali yang ada pada para pemikir dunia, sebagaimana yang dimiliki oleh beliau-beliau di atas. Para tokoh yang mengukir harum namanya dengan tinta emas dalam sejarah manusia.
Persis seperti membangun sebuah rumah. Kerikil yang nampak kecil dan tidak berguna. Namun tanpa kerikil, dinding rumah tidak bakal berdiri. Demikian barangkali hikmah yang saya dapat dari tokoh-tokoh kelas dunia. Mulailah dari yang kecil dan sederhana. Cintai, fokus, konsisten serta tidak mudah menyerah dalam melakukan pekerjaan. Inilah jejak langkah sederhana orang-orang besar kelas dunia.
Â
Malang, 17 June 2020
Ridha Afzal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H