Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Banjir Sertifikat Tanpa Faedah

7 Juni 2020   06:47 Diperbarui: 9 Juni 2020   04:34 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dok. Pribadi

Kecerdasan mengikuti acaraa-acara Online seperti ini perlu dimiliki oleh profesional. Jika tidak, penumpukan sertifikat hanya berbuah pada penambahan jumlah kertas pada Document Keeper, with no faedah. Jadi, untuk apa?

Terlebih, di era Wabah Corona ini. Untuk mencari kerja, jangankan yang hanya berbekal sertifikat seminar. Yang sudah mengantongi pengalaman kerja sudah bertahun-tahun lamanya, dengan sebendel sertifikat pelatihan, ternyata dirumahkan. Memperoleh pekerjaan kini tidak lagi mudah. Ribuan Usaha Kredit Kecil dan Menengah terhenti. Perusahaan banyak yang istirahat, karena permintaan rendah. Kegiatan export import pula tidak jalan.

Oleh sebab itu, lebih dari sebuah sertifikat, yang kita butuhkan sebenarnya bukan kertasnya. Zaman sekarang ini kalau hanya soal pengetahuan, kita sudah memiliki jutaan orang pintar. IP tinggi di atas 3 membludak. Bahkan predikat Cumlaude, tidak lagi disebut istimewa. Yang dibutuhkan di masyarakat adalah realitas. Dengan duduk manis di rumah saja, sambil pegang HP, kita bisa dapat ilmu pengetahuan.

Negeri ini butuh orang-orang yang memiliki daya kreativitas dan inovasi. Kita butuh profesional handal yang punya etos kerja tinggi, disiplin, berkomitmen, punya moral dan ketekunan dalam kerja. Bukan sederetan daftar seminar atau pelatihan, namun malas di tempat kerja, minim kreativitas dan miskin inovasi.

Inilah kunci utama perolehan kerja di tengah persaingan sengit. Kunci dasar di ataslah yang membuat kita tetap memiliki optimisme dalam bekerja. Kunci di atas lah yang membuat individual tidak menyerah. Orang-orang yang kreatif, sekalipun tidak mendapatkan pekerjaan dari perusahaan milik orang lain tidak goyah. Mereka mampu menggali potensi guna mempekerjakan diri sendiri.

Malang, 7 June, 2020
Ridha Afzal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun