Beruntungnya jadi petugas kesehatan, saya banyak tahu tentang khasiat buah-buahan. Kami belajar Ilmu Gizi di kampus. Implementasinya mudah. Supaya makan tidak asal kenyang. Namun mampu milih yang bernutrisi. Makanan bergizi teryata tidak harus mahal.
Di bulan Ramadan ini, nilai gizi penting. Makanan yang memiliki nilai gizi sangat dianjurkan guna menjaga kesehatan dan stamina.
Saya suka buah-buahan lokal, beberapa di antaranya tumbuh di halaman rumah tinggal metik. Sampai kadang bosan.
Untungnya Mamak punya banyak teman di sekolah, tempat beliau mengajar sebagai guru, tempat berbagi meski tidak banyak.
Kebun yang mengelilingi rumah kami tidak terlalu luas, tapi juga tidak sempit. Selalu ada saja yang berbuah. Sepertinya bergilir atau bersamaan buahnya tanpa jadwal. Di halaman depan ada pohon Mangga dan Apokat besar. Ada lagi lainnya seperti Coco serta aneka sayuran.
Di halaman belakang lebih ramai lagi. Bukan cuma buah-buahan, tetapi ada juga ternak: ada Lele Jumbo, Ayam serta Bebek. Pokoknya, meski adik-adik saya kuliah di luar kota, kedengarannya ramai sekali.
Ada pula pohon Langsap, Jambu, Durian, Nangka, Pisang, Pepaya, Klengkeng dan yang kecil-kecil lainnya, seperti Cabe, Tomat dan Strawberry. Terima kasih kepada Ayah yang rajin memelihara semua tanaman ini.
Kami sekeluarga sangat bersyukur, sementara banyak orang susah karena harus membeli buah, kami tidak pernah kekurangan kalau soal buah. Alhamdulillah. Buah-buahan lokal milik kami bisa jadi alternatif bahan sajian berbuka puasa.
Ada tiga buah yang istimewa di tempat kami, yang selalu ada: Pisang, Pepaya dan Jambu. Ketiganya, 3 in 1 jadi favorit kami. Pertama, dari beberapa referensi, dilihat nilai gizinya, ketiganya luar biasa, baik dari nilai gizi, harga sera ketersediaanya. Pepaya, yang rendah kalori, mengandung segudang mineral dan vitamin, seperti fosfor, kalium, besi, magnesium, kalsium dan lainnya.
Tidak heran jika papaya yang merupakan buah antioksidan, mampu mencegah kanker, meningkatkan kesehatan jantung, pencegah peradangan, meningkatkan kesehatan alat pencernaan, melindungi kulit dari kerusakan serta mencegah kesehatan rambut. Pepaya lokal amat murah harganya.
Dengan Rp 20 ribu, bisa dapat yang berukuran besar. Kalaupun pohon di tempat kami tidak berbuah, Pepaya bisa dengan mudah didapat di pasar at any time.