Mohon tunggu...
Ridha Rahmah Sari
Ridha Rahmah Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel Opini

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penerapan Knowledge Management System (KMS) Dalam Peningkatan Kinerja pada PT Indominco Bontang Kalimantan Timur

29 November 2024   04:15 Diperbarui: 29 November 2024   04:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PT Indominco Mandiri adalah perusahaan tambang batu bara di Bontang, Kalimantan Timur, yang mulai beroperasi pada 1997 dan memiliki konveyor pelabuhan batu bara sejak 1999. Beralamat di Office Site No.178, Bontang Baru, Bontang Utara, perusahaan ini mengadopsi budaya karyawan berbasis pengetahuan (knowledge workers) untuk menghadapi tantangan bisnis di era digital.

Dalam upaya meningkatkan kinerja, PT Indominco Mandiri menekankan pentingnya pengelolaan pengetahuan (knowledge management) untuk membantu karyawan mengelola informasi global dan mendukung pekerjaan mereka. Pengelolaan ini bertujuan meningkatkan kinerja karyawan dan, secara keseluruhan, mendorong pertumbuhan perusahaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan knowledge management di PT Indominco Mandiri dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

Implementasi Knowledge Management

Implementasi manajemen pengetahuan (knowledge management) memberikan dampak positif pada proses bisnis PT Indominco Mandiri, seperti:  1

1. Penghematan waktu dan biaya melalui pengetahuan terstruktur yang mudah dimanfaatkan.  

2. Peningkatan aset pengetahuan dengan mendorong kreativitas, inovasi, dan kompetensi karyawan.  

3. Kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis.  

4. Peningkatan produktivitas melalui pemanfaatan ulang pengetahuan yang ada. 

Manajemen pengetahuan menjadi keunggulan kompetitif karena bersifat unik dan sulit ditiru pesaing, berfungsi sebagai kekuatan internal organisasi yang mendukung daya saing berkelanjutan.

Organisasi perlu mengelola manajemen pengetahuan secara efektif agar menjadi sumber daya strategis. Menurut Davenport et al. (1998), terdapat empat tahapan utama:

1. Penyimpanan pengetahuan
Data, informasi, dan pengetahuan harus didokumentasikan agar mudah ditelusuri. Pengetahuan tacit sebaiknya diubah menjadi explicit knowledge untuk mempermudah pemanfaatannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun