Mohon tunggu...
Ridha Ulya
Ridha Ulya Mohon Tunggu... Jurnalis - bila gelap jalan di bumi, jalan ke langit selalu terbuka :)

---

Selanjutnya

Tutup

Healthy

The Power of Self Acceptance

19 Oktober 2018   16:37 Diperbarui: 1 Januari 2024   23:39 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"My whole experience of these episodes was that someone else was doing it; it was like 'I know this is coming, I'm out of control, somebody help me; where are you, God?  I felt totally empty, I had no way to communicate what was going on, no way to understand it." -Marsha Linehan

Marsha Linehan merupakan penemu metode  Dialectical Behavior Therapy (DBT) -- metode yang telah diakui terbaik dalam menangani kecenderungan seseorang dengan self destruktif, yang seringkali ditemukan pada pasien dengan Borderline Personaity Disorder---sebuah mental illness yang dikenal sebagai penyakit yang cukup rumit, bahkan impossible untuk diobati. Beliau telah menekuni dunia psikologi, dan riset psikoterapi selama lebih dari 40  tahun. Siapa sangka, dibalik usaha kerasnya di bidang mental illness, beliau punya ceritanya sendiri. 

Melalui New York Times, di tahun 2011, beliau akhirnya membuka diri untuk bercerita mengenai perjuangannya dalam menghadapi Borderline Personaity Disorder. Di masa mudanya,beliau pernah dirawat selama lebih dari 2 tahun karena berulang kali melakukan percobaan bunuh diri, membenturkan kepala, menyayat dan membakar diri. Pada saat itu ia mendapat diagnosis skizofrenia, karena Borderline Personality Disorder belum ditemukan. Ia mendapat beberapa pengobatan hingga electroconvulsive therapy (ECT) namun tak mengalami perbaikan. 

Di titik terendah dalam hidupnya, disaat sepertinya tak lagi ada seorangpun yang mampu membantunya, Marsha akhirnya menemukan caranya sendiri untuk menyembuhkan diri. Marsha menyadari bahwa dia secara menyeluruh  harus menerima dirinya sebagaimana adanya, bukan bagaimana yang seharusnya, sekaligus berusaha untuk mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sesulit apapun itu. Konsep yang terkesan paradox ini dikenal dengan istilah radical acceptance yang kemudian dikembangkan menjadi  Dialectical Behavior Therapy (DBT). Konsep ini telah banyak digunakan dan  membantu kesembuhan klien dengan mental illness terutama BPD, sekaligus menjadi tiitk balik bagi kehidupan Marsha di masa lalu hingga ia  kembali bangkit  dan melanjutkan pendidikan di bidang psikologi. 

 "I'm a very happy person now. I still have ups and downs, of course, but I think no more than anyone else."- Marsha Linehan

----------------------------------------

[Tulisan ini sudah pernah diposting sebelumnya di akun Temna Bicara FKUI]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun