Bulan Ramadhan seringkali menjadi momen yang Dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Selama ramadhan, umat muslim berpuasa dari waktu fajar hingga matahari terbenam, menahan diri dari makanan,minuman,dan perilaku yang dianggap membatalkan puasa. Namun, ada satu tradisi yang semakin mendapat perhatian di kalangan masyarakat, terutama di Indonesia yaitu ngabuburit.
Ngabuburit adalah kegiatan menyenangkan yang dilakukan setiap menjelang berbuka puasa. Kegiatan ini mencakup banyak hal, terutama dikalangan anak- anak muda atau yang sering disebut geng Z yaitu mulai dari berkumpul dengan teman-teman, motoran ataupun sepedaan, dan juga menikmati kuliner khas Ramadhan.
Meskipun kegiatan ngabuburit adalah cara untuk menyambut buka puasa yang seru dan ceria, namun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat beberapa masalah yang muncul terkait kegiatan ngabuburit ini. Di beberapa tempat, kegiatan ngabuburit yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan lingkungan, seperti sampah yang berserakan dan polusi suara akibat keramaian.
Hal ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga dapat mengganggu ketenangan dan kenyamanan bagi penduduk sekitar. Bagi sebagian orang, ngabuburit menjadi alasan untuk menghabiskan waktu dengan tidak produktif, terutama generasi muda yang cenderung menghabiskan waktu di tempat-tempat hiburan yang dapat mengarah pada penurunan produktivitas.
Untuk itu, lembaga sosial dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatur dan mengawasi serta mengedukasi anak-anak muda untuk meningkatkan kesadaran akan dampak dari ngabuburit yang tidak terkendali. Dengan demikian, ngabuburit akan tetap menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi semua orang tanpa harus menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H