Mohon tunggu...
Rida Tampubolon
Rida Tampubolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pelita Harapan

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika yang Terkandung dalam Film "Schindler's List"

24 Juli 2022   18:56 Diperbarui: 24 Juli 2022   19:16 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film Schindler's List merupakan film yang menceritakan mengenai suatu peristiwa yang kelam dimana dalam film ini menceritakan mengenai suatu tindakan yang beradi yang dilakukan oleh Oscar Schindler salah satu anggota Nazi yang rela melakukan penyogokan pada petinggi Nazi agar bisa memperkerjakan pekerja Yahudi di pabriknya dengan tujuan dapat menyelamatkan kaum Yahudi tersebut dari jeratan penyiksaan serta pembantaian yang dilakukan oleh tentara Nazi, namun hal tersbeut sebenarnya terjadi setelah hati nurani Schindler terketuk, pasalnya sebelum nya Schindler melakukan hal tersebut untuk mendapatkan keuntungan saja, namun setelah Schindler tau apa yang dilakukan oleh tentara Nazi pada para kaum Yahudi tersebut akhirnya ia melakukan hal tersebut untuk membantu para kaum Yahudi tersebut.

Tidak hanya melakukan penyogokan saja nyatanya dalam film ini Schindler ini melakukan kebohongan juga, dari sini dapat dilihat bahwasanya Etika yang di isyaratkan dalam film ini ialah Schindler menggunakan penyogokan serta kebohongan untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri dimana disini berarti terlihat adanya Schindler yang siap untuk menghalalkan segala cara demi mendapatkan keuntungan bagi dirinya pribadi. 

Kebohongan yang dilakukan Schindler dalam film ini berupa alasan yang ia berikan pada tentara Nazi perihal pembelian para kaum Yahudi, ia menyatakan bahwa ia membutuhkan banyak pegawai dengan gaji yang murah padahal dibalik itu Schindler mempunyai tujuan guna melindungi serta menyelamatkan para kaum Yahudi tersebut yang akhirnya mereka bisa selamat dari Genosida yang dilakukan oleh tentara Nazi.

Etika pada definisinya ialah segala tindakan yang tidak melanggar norma serta aturan dimana yang menjadi penentu kebenaran atau kesalahan ini dalam bentuk UU, sumber hukum serta kitab suci. Dalam definisinya etika disini menegaskan bahwasanya tindakan apapun walaupun untuk kebaikan sekalipun jika dicapat dengan hal yang buruk maka ini tetap disebut sebagai suatu kesalahan yang tidak bisa dibenarkan.

Schindler dalam film ini digambarkan sebagai seorang yang memeluk Agama Katolik, sedangkan seperti yang kita tahu bahwasanya tindakan menyogok serta berbohong dalam kitab suci maupun UU meruapakan hal yang sangat bertentangan dengan kebiasaan masyarakat pada saat itu, dalam kitab sucipun dijelaskan bahwasanya tindakan tindakan tersebut ialah tindakan yang menyebabkan dosa bagi pelakunya. dengan adanya penyogokan yang dilakukan diam diam oleh Schindler maka disini dapat dilihat bahwasanya pada saat itupun tindakan tersebut melanggar Etika Hukum dan kebiasaaan masyarakat

Namun jika dilihat dari Etika Normatif perbuatan Schindler ini dapat dibenarkan pasalnya, dalam Etika Normatif segala bentuk perjuangan yang di lakukan guna memperjuangkan martabat manusia serta akan melawannya jika bertentangan dengan moralitas, yang menjadi faktor penentu Etika Normatif ini ialah adanya sifat rasional, tidak bisa ditawar serta nilai kemanusiaan. 

Dan seperti yang kita dapat lihat bahwasanya ketiga hal tersebut terkandung dalam penyelamatan bangsa Yahudi. perjuangan Schindler dalam melindungi bangsa Yahudi ini dapat disebut sebagai penerapat Etika Normatif meskipun tidak dapat dipungkiri pencapaiannya harus menggunakan suatu keburukan, dalam Etika Normatif tidak memandang mengenai cara nya namun ia melihat dari hasil tindakan tersebut yang melindungi sesama manusia. 

Dari penjelasan diatas maka dapat dipastikan bahwa apa yang dilakukan oleh Schindler ini bukan lah hal yang menyimpang, malah ini merupakan suatu tindakan baik dikareakan ia bisa melepaskan kaum Yahudi dari penyiksaan dan pembantaian kaum Yahudi.

Namun berbeda jika dilihat dari pandangan Teori Deontologi, dalam Teori Deontologi ini dinyatakan bahwasanya didalamnya mengandung adanya nilai kewajiban serta manusia bermoral yang bersumber pada Ketuhanan, Keabadian serta Kebebasan yang saling berkaitan. Dalam Etika Deontologi jika suatu tindakan tidak sesuai dengan aturan aturan (Kewajiban) maka hal ini dinilai buruk. 

Jadi dalam teori ini berbanding terbalik dengan teori sebelumnya dimana disini tidak akibat dari suatu tindakan tidak menentukan kualitas moral pada suatu tindakan.

Referensi photo: Google

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun