Mohon tunggu...
Ridanurmasita
Ridanurmasita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

"Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun"_Voltaire

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

"Lady Of Heaven Fatimah-Azzahra"

29 November 2024   16:46 Diperbarui: 29 November 2024   17:56 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/4F2Tip68P

Hasan Bashri, seorang tokoh sufi, pernah berkata, "Tidak aku temukan di dunia ini seseorang yang lebih rajin beribadah daripada Fatimah Az-Zahra. Beliau beribadah hingga kakinya membengkak." Salah satu aspek kehidupan Fatimah Az-Zahra yang menjadikan beliau memiliki maqam yang tinggi adalah kecintaannya pada ibadah.

Beliau mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menjalin hubungan dengan Allah SWT di segala kondisi, terutama di era modernisasi seperti sekarang ini, yang tengah mengalami krisis spiritualitas. Ketenangan dan kebahagiaan sejati hanya dapat diraih melalui hubungan dengan sumber ketenangan, yaitu Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Thaha [14]:

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku."

Sepanjang fakta sejarah diceritakan bahwa Fatimah memiliki wajah yang cantik dan bercahaya, serta memiliki otoritas mirip dengan ayahnya tercinta yang memiliki tingkat spiritual tertinggi. Sebagaimana disebutkan dalam hadis-hadis sahih, wanita suci ini adalah "Belahan Jiwa Rasulullah." Karena itu, beliau dinyatakan sebagai "Sayidatul Nisail Alamin", penghulu seluruh wanita sejagat.

Perempuan dengan gelar Az-Zahra ini ibarat cermin yang menjadi teladan bagi setiap umat, khususnya kaum perempuan. Beliau adalah kiblat kebaikan yang patut dicontoh. Sebagai seorang istri, Fatimah memberikan contoh bagaimana menjadi partner terbaik. Sebagaimana yang dikatakan oleh suaminya, Imam Ali...

"Dia adalah sebaik-baik penolong dalam ketaatan kepada Allah SWT." Beliau juga berkata, "Tiap kali aku memandang wajahnya, hilanglah semua kegundahan dan kesedihanku. Sumpah demi Allah, aku tidak pernah membuat Fatimah marah dan sedih, dan Fatimah pun demikian."

Fatimah juga merupakan manifestasi ibu yang berhati lembut dan penuh kasih sayang kepada putra-putrinya, sehingga beliau digelari Al-Haniyah (yang penuh kasih). Banyak riwayat yang menyebutkan bahwa saking besar hati dan cinta kasihnya kepada keluarga, Fatimah bahkan mewasiatkan kepada Sayidina Ali untuk menikahi Ummul Bani setelah kepergiannya, karena perempuan tersebut sangat dekat dengan putra-putrinya.

Fatimah menjalani hidup dengan sederhana dan bersahaja. Kesederhanaannya bukan karena kemiskinan jika mau, beliau bisa hidup bergelimang harta. Fatimah memiliki tanah Fadak yang subur, dengan hasil tahunan mencapai antara 70.000 hingga 120.000 mata uang dan emas. Namun, beliau memilih hidup sederhana untuk memberikan teladan mengenai kehidupan yang zuhud.

Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia sepenuhnya untuk mengejar akhirat, tetapi hidup bebas tanpa keterikatan dengan dunia. Di zaman yang serba cepat dan instan ini, sulit rasanya untuk tidak terbawa arus pada hal-hal yang sering kali membawa kerugian. kaum mudah maupun tua rasanya sama saja, banyak yang tergiur dengan urusan dunia, menghalalkan segalah cara untuk mencapai keinginan personal yang didominasi dengan hawanafsu yang kebahagiannya bersifat sementara. Rasanya pandangan dunia sekarang hanya berpatokan pada aspek materialistis saja, yang mana kesepurnaan seseorang hanya di ukur pada kesempurnaan lahiriyanya saja.

Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan ajaran Rasulullah SAW dan putrinya. Bukankah kehidupan mereka adalah cerminan sejati bagi umat manusia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun