Kebutuhan manusia akan protein nabati dan hewani seperti sayuran dan daging atau ikan harus selalu terpenuhi. Namun, ada kalanya pangan yang dibutuhkan tiba - tiba mengalami krisis dan harga yang menjulang tinggi dikarenakan perubahan musim yang ekstrim dan sebagainya sehingga menyebabkan petani dan nelayan kesulitan dalam bertani atau berbudidaya. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, sebenarnya kita sudah bisa bercocok tanam ataupun berbudidaya dari rumah. Namun, lahan yang ada khususnya di perkotaan sudah jarang ditemukan karena hampir semua lahan sudah dibuat menjadi tempat tinggal ataupun bangunan menjulang, jika pun ada, lahan tersebut pastinya sangat terbatas.Â
Aquaponik merupakan jawaban untuk permasalahan tersebut karena dengan lahan yang terbatas, kita tetap bisa memaksimalkannya. Metode ini menerapkan kedua sistem Urban farming, yaitu akuakultur dan  hidroponik yang dilakukan dengan menggabungkan kolam berisi ikan dan tanaman. Sebenarnya metode ini sudah banyak diketahui, tetapi masih sedikit  yang menerapkannya padahal sistem ini memberikan dua keuntungan sekaligus yaitu berbudidaya ikan dan menanam (kebanyakan sayuran), hasil dari air di kolam yang berisi ikan (akuakultur) nantinya akan dialirkan ke dalam media hidroponik kemudian dijadikan nutrisi untuk tumbuhan yang ada di dalam media hidroponik tersebut. Sehingga tidak ada limbah (zero waste) atau dapat meminimalisir limbah nutrisi dari ikan yang biasanya tidak termanfaatkan.
Sebelum mengetahui cara pembuatan aquaponik, baiknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana mekanisme kerjanya, komponen, dan kebutuhan dasar agar aquaponik yang kita buat bekerja secara optimal.Â
Ikan
Pemilihan ikan yang akan kita budidaya harus menyesuaikan dengan tempat yang ada, mengingat lahan yang ada biasanya sangat terbatas karena jika terlalu banyak, ikan akan kekurangan oksigen,  makanan, dan tingkat stres ikan meningkat. Selain itu, jenis makanan pun harus diperhatikan agar ikan mudah dalam mencernanya. Spesies umum yang biasa untuk sistem aquaponik di Indonesia, yaitu ikan nila, koi, lele, salmon, dan ikan mas serta beberapa  moluska dan krustasea.
Benih atau Tanaman
Dalam memilih tanaman sebaiknya kita memperhatikan dahulu kebutuhan nutrisi dalam pertumbuhannya, karena semakin banyak nutrisi yang dibutuhkan, semakin besar dan produktif juga aquaponik yang perlu kita buat. Tanaman yang biasanya berhasil di budidaya di sistem aquaponik contohnya sayuran berdaun, seperti kangkung, sawi, selada, bayam, tomat, cabai, dan kemangi serta tanaman buah, yaitu blueberry dan  tomat.Â
Tangki atau Wadah
Penggunaan tangki harus disesuaikan juga dengan lahan yang ada. Jika lahan yang kita punya sangat terbatas, kita bisa menggunakan tangki aquaponik secara vertikal. Namun, jika ruang cukup luas kita bisa mengaturnya secara horizontal. Hal yang harus diperhatikan pada sistem aquaponik adalah ketersediaan air,  karena semakin banyak air akan semakin baik, sehingga ikan memiliki ruang untuk berenang dengan nyaman. Tangki bisa terbuat dari apa saja, daur ulang maupun tidak yang penting kita harus terus memantau seberapa cepat ikan berkembang  dan selalu menjaga kebersihan kolam tidak hanya untuk kesejahteraan ikan, tetapi juga untuk ruang estetika agar enak dilihat.Â
Pompa