Kini kulihat senja. Semakin pekat mendekat. Sambil ditemani kopi panas. Waktu terasa begitu tergilas. Oleh kehadiran yang tak kusangka. Kulihat ribuan makna dimatanya. Penglihatanku mulai memudar. Setelah kusadar ia bukan siapa-siapa.
Riuh-riuh suara angin berbisik. Apakah kehadiranku diharapkan. Atau hanya sebatas ada ketika dibutuhkan. Kaupun tak pernah merasakan. Bagaimana jikalau menjadi aku. Yang hanya diam membisu. Menunggu sebuah isyarat. Isyarat yang mungkin akan mematikanku.
Aku hanya membisu merasakan. Angin memaksaku tuk melihat keatas. Layang-layang terputus tak punya arah tujuan. Akankah sama nasibnya denganku?. Hatiku tergores oleh dinginnya malam. Begitu sakit terasa. Hanya kehangatan yang dapat mengobati. Tapi senja, memilih terhanyut bersama gelapnya malam.
Kini semuanya telah berubah. Telah kurelakan bersama ribuan angannya. Biarkan diri ini membisu sendiri. Dirumah yang terasa kosong ini. Angan-angan tuk selalu bersama. Selalu menemani dikala senja mulai tiba. Senja, biarlah kau menggapai semua bintang dilangit itu. Dan ingatlah aku selalu.
Kuningan, 28 November 2018
Rida Nugrahawati
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI