Mendengar kata bahan pangan tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita, kata ini  memiliki makna cukup besar bagi kehidupan manusiMendengar kata bahan pangan tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita, kata ini  memiliki makna cukup besar bagi kehidupan manusia. Tidak adanya bahan pangan yang dikonsumsi tentu akan menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kesehatan tubuh. Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia menjadikan permintaan terhadap bahan pangan semakin meningkat. Meningkatnya permintaan bahan pangan ini dapat mengakibatkan kegiatan impor beberapa produk juga ikut naik.
Dunia saat ini telah digemparkan dengan mewabahnya virus covid-19. Beberapa negara harus rela kehilangan penduduknya karena nyawanya sudah tidak dapat tertolong oleh tim medis. Virus covid-19 ini  dapat menular melalui cairan yang berasal dari mulut maupun hidung yang kemudian menempel pada benda yang dapat disentuh oleh manusia serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan terutama kebersihan tangan.
Gejala yang ditimbulkan dari seseorang yang tertular virus covid-19 dapat dilihat setelah 14 hari virus tersebut masuk kedalam tubuh. Virus covid-19 dapat menular jika kondisi sistem imun kita rendah dan akan lebih mudah menyerang para lansia bahkan pada balita sekalipun. Adanya virus covid-19 tersebut menimbulkan banyak dampak negatif baik pada pasien yang mengalami covid-19 maupun yang tidak tertular covid-19. Banyak juga kerugian yang dialami oleh beberapa perusahaan, karena kegiatan bekerja sementara harus dihentikan.
Dampak tersebut dapat terlihat dari terbatasnya aktivitas masyarakat mulai dari bekerja, belajar, dan beribadah. Masyarakat hanya boleh melakukan kegiatan tersebut didalam rumah masing-masing demi memutus penularan covid-19. Selama menjalani aktivitas didalam rumah masyarakat tetap harus memperhatikan kebersihan serta kesehatannya agar sistem imunitas tubuh dapat menahan masuknya virus covid-19. Kebersihan tangan harus tetap dijaga meskipun hanya beraktivitas di dalam rumah, karena dikhawatirkan ada virus yang menempel pada permukaan tangan. Masyarakat dianjurkan untuk sering mencuci tangan ataupun menggunakan handsanitizer untuk menjaga kebersihan tangan.
Dalam meningkatkan sistem imunitas, masyarakat dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Hal tersebut dapat menyebabkan permintaan konsumen terhadap bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi semakin meningkat. Campur tangan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan harus diperhitungkan. Bukan hanya bantuan peralatan kesehatan saja yang diutamakan tetapi bantuan dalam sektor pertanian juga sangat dibutuhkan bagi petani, terutama petani yang memiliki kekurangan modal. Pemerintah dapat membantu petani dengan menyediakan alat-alat serta benih yang unggul agar dapat menunjang kegiatan pertanian selama pandemi covid-19. Kerja sama yang baik antara pemerintah dengan petani akan mempermudah dalam meningkatkan kebutuhan pangan.
Produsen bahan pangan dituntut untuk menyediakan bahan pangan yang mengandung banyak vitamin dan tidak ada campuran bahan kimia. Dalam hal ini sektor pertanian memiliki peran penting untuk meningkatkan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat. Ketersediaan alat-alat pertanian serta bibit yang berkualitas menjadi faktor utama bagi petani untuk meningkatkan kegiatan produksi.
Nyatanya bukan hanya dokter dan perawat yang disebut sebagai garda terdepan, para  petani tersebut juga dapat disebut sebagai garda terdepan dalam kondisi saat ini. Mereka harus tetap bekerja seperti biasa agar ketersediaan bahan pangan tetap terjaga selama pandemi covid-19 ini. Dari tangan-tangan merekalah kita masih bisa makan ditengah kondisi seperti ini. Sepatutnya kita dapat menghargai perjuangan para garda terdepan dalam melawan virus covid-19. Cukup tetap dirumah saja kita sudah sedikit meringankan beban mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H