Mohon tunggu...
Made RidaDivayani
Made RidaDivayani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

nama saya rida divayani biasa dipanggil rida, saya mahasiswa di universitas pendidikan ganesha yang mempunyai hobi menyanyi, membaca, dan menulis. saya memiliki kepribadian periang dan sedikit cerewet kalau sudah kenal dekat. saya sangat menyukai konten yang berisi tentang hal menarik seperti penemuan situs purbakala dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-Nilai Moralitas yang Ada di Dalam Peristiwa Sejarah

4 Desember 2022   13:45 Diperbarui: 8 Desember 2022   14:15 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ni Made Rida Divayani, 2214021012, Pendidikan Sejarah

Dalam setiap peristiwa -- peristiwa sejarah yang pernah terjadi tidak hanya bersifat unik, menarik dan hanya sekali terjadi namun pasti memiliki nilai -- nilai perjuangan yang tersirat di dalamnya. Yang paling banyak atau lumrah orang ketahui adalah peristiwa Proklamasi, peristiwa penting dan genting dalam sejarah Panjang perjuangan rakyat Indonesia atau bisa dibilang puncak perjuangan masyarakat Indonesia dari serangan penjajah. 

Di dalam peristiwa proklamasi tersebut banyak sekali terdapat nilai -- nilai perjuangan yang dapat menjadi semangat untuk anak muda jaman sekarang dan anak muda jaman sekarang dapet lebih menghargai bagaimana perjuangan perjuangan rakyat Indonesia jaman dahulu untuk mencapai kemerdekaan itu. Agar anak -- anak jaman sekarang juga bisa mencontoh dan menjadikan acuan nilai -- nilai perjuangan itu. 

Salah satu contoh peristiwa sejarah itu saat golongan muda dan kaum pelajar pada saat itu dengan gigih ingin berjuang memerdekakan Indonesia tanpa melalui PPKI sebab PPKI adalah Lembaga yang dibentuk oleh Jepang, sedangkan pada saat itu golongan muda sudah mendengar isu -- isu bahwa Jepang telah kalah dari sekutu. Itu merupakan salah satu dari pengimplementasian nilai cinta tanah air yang sangat tinggi. Semangat juang nya juga tinggi yaitu ingin segera memerdekakan negara ini dan membebaskan rakyat dari penjajahan.

Peristiwa lainnya yang memiliki nilai -- nilai perjuangan adalah saat penjemputan Ir. Soekarno oleh golongan muda untuk dibawa ke Rengasdengklok Bersama Moh. Hatta, Ir. Soekarna memberikan syarat bahwa ia bersedia untuk dibawa ke Rengasdengklok jika istrinya Fatmawati dan Guntur (anaknya yang saat itu masih berusia 8 bulan) juga ikut dibawa bersamanya. Itu merupakan salah satu sikap tenggang rasa dari golongan muda bahwa mereka menerima syarat dan keputusan Ir. Soekarno pada saat itu dan golongan muda pada saat itu juga ikut menjaga dan melindungi Ibu Fatmawati dan juga Guntur (anak dari Ir. Soekarno).

Peristiwa saat golongan muda dengan perwakilan golongan tua yaitu Ahmad Soebardjo berunding ketika Ir. Soekarno dan Hatta menghilang padahal sebenarnya pada hari itu diadakan rapat PPKI yang dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Hatta. Ahmad Soebardjo akhirnya diantar ke Rengasdengklok oleh golongan muda untuk menemui Soekarno setelah golongan tua dengan golongan muda menyetujui satu kesepakatan dan golongan tua juga menjanjikan kepada golongan muda bahwa proklamasi akan dilaksanakan selambat -- lambatnya tgl 17 Agustus tahun 1945 pukul 12 siang. Peristiwa tersebut mencerminkan sikap saling menghargai pendapat antara golongan muda yang ingin mendesak agar segera memproklamirkan kemerdekaan tanpa Jepang dan disepakati dengan berbagai persyaratan dan pendapat dari golongan tua. 

Saat Ir. Soekarno telah menyadari bahwa tidak ada gunanya lagi membicarakan perihal rencana proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan pihak Jepang setelah tidak disetujuinya kesepakatan oleh Nishimura dan ia melarang Soekarno dan Hatta mengadakan rapat PPKI untuk membahas pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Kemudian setelah itu Soekarno dan Hatta Kembali ke rumah Laksamana Maeda Bersama para tokoh nasionalis untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan pada malam itu juga. Walaupun Laksamana Tadashi Maeda ini merupakan orang Jepang tetapi ia memiliki kedekatan yang baik terhadap tokoh -- tokoh Indonesia. 

Beliau sangat bersimpati dengan perjuangan rakyat Indonesia untuk melaksanakan kemerdekaan. Oleh sebab itulah Laksamana Tadashi Maeda memberi jaminan keselamatan kepada para tokoh Indonesia untuk merumuskan teks proklamasi Kemerdekaan di rumahnya. Hal yang dilakukan oleh Laksamana Tadashi Maeda tersebut merupakan cerminan dari nilai cinta Indonesia dan simpati terhadap rakyat Indonesia yang memiliki semangat tinggi untuk melaksanakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Banyak sekali nilai -- nilai moral serta perjuangan yang ada dalam peristiwa pasca kemerdekaan Indonesia yang patut dicontoh oleh para pemuda jaman sekarang, tetapi nilai moral dan perjuangan tidak hanya ada pada peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

Banyak peristiwa -- peristiwa sejarah lainnya yang juga memiliki nilai moral di dalamnya contohnya pada peristiwa G30 S/PKI. Dalam peristiwa tersebut banyak sekali rakyat Indonesia yang menjadi korban, hal tersebut karena rakyat Indonesia memiliki tekad yang kuat serta rela berkorban sampai titik darah penghabisan untuk membela negeri ini. Merupakan beberapa nilai -- nilai moral yang dapat dicontoh dari terjadinya peristiwa G30 S/PKI. Salah satu tokoh nya yang paling terkenal yang menjadi korban dalam G30 S/PKI adalah Jenderal Ahmad Yani, ia adalah salah satu orang yang paling diincar PKI karena beliau dengan tegas menolak dibentuknya Angkatan kelima. Ia rela berkorban demi negara Indonesia ini untuk tidak membiarkan paham komunis berkembang di Indonesia.

Contoh peristiwa sejarah lainnya yaitu peristiwa perumusan Sumpah Pemuda. Peristiwa perumusan sumpah pemuda adalah sebuah pergerakan kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia pada saat itu untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Para pemuda melakukan pergerakan dengan penuh rasa cinta tanah air dan semangat gotong royong demi kemerdekaan Indonesia. Lahirnya Sumpah Pemuda dimulai dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda. 

Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, serta Pemuda Kaum Betawi. Kongres ini dilaksanakan di tiga gedung serta tiga rapat yang berbeda untuk menghasilkan Sumpah Pemuda. Dari ketiga rapat nilah kemudian melahirkan 3 sumpah yang dinamai sumpah pemuda, yang dimana isi dari ketiga sumpah tersebut yakni: Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun