Senin, 26 Februari 2024Â
Sebuah proyek penanganan erosi yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang di Wilayah Cangar, Kota Batu telah mencuri perhatian dengan keberhasilannya dalam mengatasi masalah erosi menggunakan tanaman rumput Vetiver. Rumput vetiver merupakan tanaman penguat tanah alami yang berasal dari India. Tanaman ini memiliki sistem perakaran yang sangat panjang dan padat, mampu mencapai kedalaman hingga 3-4 meter. Akar-akar yang kuat dan mendalam ini membantu mencegah erosi tanah, menstabilkan lereng, serta meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah. Mahasiswa-mahasiswa ini telah membuktikan bahwa upaya kolektif dan inisiatif muda dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Langkah mereka dalam memerangi erosi tanah dengan menggunakan tanaman rumput Vetiver telah memberikan harapan baru bagi penanganan erosi di wilayah ini.
Proyek pengabdian kepada masyarakat yang berjudul "Penanganan Erosi Menggunakan Tanaman Rumput Vetiver di Wilayah Cangar, Kota Batu" dilaksanakan secara langsung pada tanggal 26 Februari 2024 pukul 09.00 WIB. Lokasi pelaksanaan kegiatan berada di Cangar, Kota Batu. Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok 8 dari prodi S1 Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah penanaman rumput vetiver.Â
Penanaman dilakukan di daerah yang memiliki topografi curam dan rawan terjadinya erosi. Dalam kegiatan ini, masyarakat setempat juga terlibat secara aktif. Tujuan penanaman rumput vetiver tidak hanya untuk mencegah erosi tanah, tetapi juga memberikan manfaat bagi warga sekitar. Rumput vetiver dipilih karena memiliki sistem perakaran yang kuat dan dalam. Akar yang kuat ini mampu mengikat tanah dengan baik dan efektif dalam mengendalikan erosi. Diharapkan bahwa melalui kegiatan ini, erosi tanah di wilayah Cangar dapat dikurangi secara efektif dan berkelanjutan, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Selain penanaman rumput vetiver, kegiatan lainnya termasuk survei lokasi dan dokumentasi kegiatan melalui foto dan video.
Erosi tanah merupakan ancaman serius bagi keberlanjutan lingkungan di Cangar, Kota Batu. Untuk mengatasi masalah ini, sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Malang, yang terdiri dari lima orang, memilih untuk mengambil tindakan nyata. Mereka mengusulkan penggunaan tanaman rumput Vetiver sebagai solusi yang efektif untuk mengurangi erosi dan memulihkan lahan yang terkena dampak. Proyek ini juga merupakan pemenuhan tugas akhir dari mata kuliah Praksis Sosial dengan tujuan pengabdian kepada masyarakat.Â
Rumput Vetiver, yang memiliki kemampuan unik dalam menahan erosi, dipilih oleh para mahasiswa sebagai tanaman yang ideal untuk digunakan di daerah ini. Dengan akarnya yang kuat dan dalam, rumput Vetiver mampu menghentikan aliran air dan menahan partikel-partikel tanah, sehingga mengurangi laju erosi yang terjadi. Selain itu, tanaman ini juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki kualitas tanah, mengurangi sedimentasi, dan meningkatkan infiltrasi air.
Dalam proyek ini, mahasiswa-mahasiswa tersebut melakukan sejumlah kegiatan, termasuk pengumpulan bibit rumput Vetiver, persiapan lahan, dan penanaman massal di wilayah yang paling rentan terhadap erosi. Dengan bantuan komunitas setempat, mereka berhasil menanam ribuan tanaman rumput Vetiver di beberapa titik yang rawan erosi. Hasil dari upaya mereka tidak dapat diabaikan. Setelah beberapa bulan, tanaman rumput Vetiver tumbuh subur dan membentuk jaringan akar yang kuat di tanah. Lereng-lereng yang sebelumnya terancam erosi kini menjadi lebih stabil dan terlindungi. Selain itu, penyerapan air yang lebih baik oleh tanaman ini telah membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi risiko longsor.
Keberhasilan mahasiswa-mahasiswa ini tidak hanya terbatas pada aspek lingkungan. Mereka juga berhasil melibatkan masyarakat setempat dalam proyek ini, memberikan pelatihan dan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan cara-cara penanganan erosi. Dengan melibatkan masyarakat, kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan semakin meningkat, dan proyek ini menjadi contoh nyata tentang partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Keberhasilan proyek ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi banyak orang yang percaya bahwa tindakan nyata dapat menghasilkan perubahan positif. Mahasiswa-mahasiswa ini telah membuktikan bahwa dengan semangat dan dedikasi, perubahan nyata dapat terjadi.
Referensi: