Mohon tunggu...
Rida Khoerunnisa
Rida Khoerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Konten seputar dunia pendidikan melalui penemuan-penemuan baik hasil studi pustaka maupun studi lapangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan: Pendekatan Efektif untuk Sekolah/Madrasah

27 November 2024   17:02 Diperbarui: 27 November 2024   17:03 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Rida Khoerunnisa

(Mahasiswi 5D Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung)

Sarana dan prasarana pendidikan memegang peran penting dalam mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. Namun, banyak sekolah dan madrasah, terutama di daerah terpencil, menghadapi kendala dalam pengadaan fasilitas tersebut. Ketergantungan pada bantuan pemerintah sering kali tidak mencukupi, sehingga sekolah perlu mencari solusi alternatif. Fenomena ini menciptakan kesenjangan antara kebutuhan pendidikan dan ketersediaan fasilitas yang memadai. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji strategi efektif dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan madrasah.

Sitem pengadaan sarana dan prasarana pendidikan harus didasarkan pada rencana kebutuhan yang matang. Strategi pertama adalah memanfaatkan bantuan pemerintah (dropping). Meski sifatnya terbatas, bantuan ini menjadi langkah awal yang mendukung pengadaan fasilitas esensial. Selain itu, sekolah dapat melibatkan masyarakat melalui pengajuan proposal kepada lembaga sosial non-inklusif atau meminta partisipasi wali murid. Langkah ini menciptakan hubungan kolaboratif antara sekolah dan komunitas.

Strategi kedua adalah membeli sarana dan prasarana secara langsung atau melalui pemesanan. Metode ini memungkinkan sekolah memperoleh fasilitas sesuai spesifikasi kebutuhan, namun membutuhkan alokasi anggaran yang jelas. Dalam situasi tertentu, sekolah juga dapat memanfaatkan metode penyewaan atau peminjaman, terutama untuk fasilitas yang jarang digunakan. Strategi ini membantu mengurangi biaya operasional tanpa mengurangi fungsi fasilitas.

Alternatif lainnya adalah tukar-menukar barang yang dimiliki sekolah dengan barang lain yang lebih dibutuhkan. Pendekatan ini mengoptimalkan sumber daya yang ada dan mendukung keberlanjutan pengelolaan sarana dan prasarana. Melalui pengelolaan yang inovatif dan efisien, sekolah dapat meminimalkan keterbatasan fasilitas dan menciptakan lingkungan belajar yang optimal.

Kesimpulan

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan memerlukan strategi yang kreatif dan beragam untuk mengatasi keterbatasan sumber daya. Memanfaatkan bantuan pemerintah, melibatkan masyarakat, membeli, menyewa, atau bahkan bertukar fasilitas adalah langkah-langkah efektif yang dapat diimplementasikan. Dengan perencanaan yang matang dan pendekatan yang kolaboratif, sekolah dan madrasah dapat memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan, sehingga mendukung peningkatan kualitas pembelajaran secara menyeluruh.

*Tulisan ini merujuk pada "Bahan Ajar Mata Kuliah Sekolah Islam Terpadu" Part 9 Point 2-D Oleh Prof. Dr. H. Ahmad Rusdiana, M.M.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun