Mohon tunggu...
Rida Khoerunnisa
Rida Khoerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Konten seputar dunia pendidikan melalui penemuan-penemuan baik hasil studi pustaka maupun studi lapangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Syarat-Syarat Penting dalam Perencanaan Pendidikan untuk Menghadapi Tantangan dan Ancaman Globalisasi

5 November 2024   06:45 Diperbarui: 5 November 2024   07:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meningkatnya pengaruh globalisasi disertai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi dinamika dunia pendidikan. Perubahan yang cepat menjadi tantangan sekaligus ancaman bagi urgensititas pendidikan di masyarakat. Dengan demikian, pendidikan memerlukan perencanaan yang cepat, tepat dan fleksibel untuk menghadapi perubahan tersebut. Akan tetapi, kecepatan gerak lembaga pendidikan di Indonesia masih lamban dibandingkan cepatnya hantaman globalisasi saat ini. Akibatnya, masyarakat lebih mudah terkecoh dengan informasi hoax yang cepat tersebar di media internet daripada ilmu pengetahuan yang tervalidasi kebenarannya. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya memenuhi syarat-syarat perencanaan pendidikan agar institusi pendidikan mampu mempertahankan keberadaannya dan menghasilkan lulusan yang berintegritas dan mampu bersaing secara global. Berikut adalah lima syarat yang harus diperhatikan ketika menyusun perencanaan pendidikan:

Pertama, perencanaan harus berlandaskan tujuan yang jelas. Setiap perencanaan harus memiliki arah dan sasaran yang spesifik agar fokus dan terukur keberhasilannya. Dengan tujuan yang jelas, langkah-langkah perencanaan dapat diarahkan untuk mencapai hasil yang diinginkan, membuat proses lebih efektif. Contohnya, perencanaan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran atau mencapai standar kompetensi siswa.

Kedua, perencanaan harus mengutamakan kesederhanaan, realisme, dan kepraktisan. Rencana yang sederhana, realistis, dan praktis akan lebih mudah diterapkan dan dipahami. Sederhana berarti tidak terlalu rumit sehingga bisa dijalankan tanpa kesulitan. Realistis berarti mempertimbangkan sumber daya yang ada, termasuk waktu, biaya, dan keterbatasan yang mungkin dihadapi. Sementara kepraktisan mengacu pada kemampuan perencanaan untuk diimplementasikan secara efisien tanpa beban yang tidak perlu.

Ketiga, perencanaan perlu disusun secara terperinci, mencakup uraian lengkap, pengelompokan, serta urutan kegiatan agar memudahkan pelaksanaan dan panduan. Perencanaan yang rinci menjabarkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan, memberikan pemahaman pada semua pihak tentang peran dan tanggung jawab masing-masing, serta memastikan setiap kegiatan berjalan secara sistematis. Pengelompokan kegiatan membantu mengorganisasi pekerjaan, sementara urutan yang jelas memudahkan proses pelaksanaan dan mengurangi risiko kesalahan.

Keempat, perencanaan harus mempertimbangkan fleksibilitas agar mudah disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan, kondisi, dan situasi. Fleksibilitas dalam perencanaan memungkinkan adanya perubahan tanpa mengorbankan tujuan utama. Hal ini penting, terutama dalam dunia pendidikan yang sering menghadapi perubahan yang cepat. Fleksibilitas memungkinkan penyesuaian rencana sesuai situasi terbaru atau kendala yang dihadapi, menjadikannya tetap relevan dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi.

Kelima, perencanaan sebaiknya menghindari adanya duplikasi dalam pelaksanaannya. Duplikasi dalam kegiatan atau sumber daya hanya akan memboroskan waktu, tenaga, dan anggaran yang bisa dialihkan ke aktivitas lain yang lebih produktif. Mencegah duplikasi berarti merancang perencanaan dengan koordinasi yang baik antar bagian atau pihak terkait, sehingga tidak ada kegiatan yang dilakukan dua kali tanpa alasan yang jelas.

Memperhatikan kelima syarat perencanaan dalam pendidikan membantu institusi menjadi lebih efektif, efisien, dan adaptif dalam menghadapi tantangan globalisasi. Dengan perencanaan yang fokus, realistis, terperinci, fleksibel, dan bebas duplikasi, sumber daya pendidikan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan relevan, memudahkan implementasi, dan memungkinkan penyesuaian terhadap perubahan cepat, sehingga pendidikan lebih siap bersaing di tengah arus globalisasi.

Tulisan ini dikembangkan dari  "Bahan Ajar Mata Kuliah Sekolah Islam Terpadu" Part 3 Point B Oleh Prof. Dr. H. Ahmad Rusdiana, Drs., MM  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun