Mohon tunggu...
Rida Fitria
Rida Fitria Mohon Tunggu... Freelancer - An author of several books; Sebongkah Tanah Retak, Bunga dan Duri, Paradesha, Jharan Kencak, dll.

Ketika kita berkata, "Selamatkan bumi!" Sejatinya kita sedang menyelamatkan diri sendiri dan anak cucu dari bencana dan kepunahan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pendapatan Pantai Wisata Mbah Drajit Untuk Pembangunan Masjid dan Pesantren

15 Agustus 2013   10:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai yang terletak di salah satu bagian dari hamparan panjang pesisir laut selatan, masuk wilayah desa Wotgalih kec. Yosowilangun kab. Lumajang, sangat ramai dikunjungi wisatawan manca desa atau manca negara - meminjam istilah petugas bagian woro-woro -  terutama pada hari raya idul fitri seperti sekarang ini. Pantai yang mengandung pasir besi kwalitas terbaik, dimana selama beberapa waktu sempat menimbulkan konflik luar biasa antara masyarakat desa anti tambang dengan pemilik modal dan pemkab, ternyata sudah lama sekali memiliki cara unik dalam mengelola kawasan wisata di desa mereka. Bekerja sama dengan pemerintahan desa ( tahun ini desa menerima kas sekitar tujuh puluh juta rupiah ), warga kemudian membentuk beberapa tim penanggung jawab, dari tim yang bertugas mengurusi karcis masuk hingga tempat parkir. Nah, bagian pengelola tempat parkir inilah yang kemudian menarik perhatian penulis. Ternyata antara tempat parkir roda empat dan dua memiliki pengelola yang berbeda, namun dengan tujuan serupa. Bahwa pendapatan yang mereka peroleh, setelah dipotong kas desa, kemudian digunakan untuk pembangunan masjid-masjid dan pesantren yang ada di desa Wotgalih. [caption id="attachment_272397" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Mbah Drajit (dok.pribadi)"][/caption] Untuk menuju Pantai Mbah Drajid ini ada tiga jalur masuk : 1. Dari sisi timur (Jalan raya Yosowilangun - Kencong) masuknya melalui Desa Tunjung Rejo yang terkenal sebagai desa kristen, karena mayoritas penduduknya beragama kristen 2. Dari sisi utara (Jalan raya Yosowilangun - Kunir) masuknya setelah stadion Yosowilangun belok ke selatan melewati Bulak Tal. 3. Dari sisi barat masuknya melalui desa Krai. setelah sampai di perempatan Balai Desa Kraton belok kiri. Seolah sudah menjadi tradisi, setiap lebaran masyarakat berbondong-bondong berpelesir ke pantai Mbah Drajit ini. Ada yang datang mengendarai motor, ada pula yang berombongan dengan truk atau pick up, dan tak sedikit yang membawa mobil pribadi bersama anggota keluarga yang terbatas. Panas dan debu tak menjadi halangan, juga hingar bingar musik dan operator  yang kerap berbicara di mikrofon. Membludaknya pengunjung adalah berkah bagi warga desa. Mereka mendirikan tenda-tenda kecil atau sekedar menggelar meja, berjualan makanan, kaca mata, tas, topi, dan sebagainya. Karena area tempat wisata harus menyeberangi semacam sungai dan jembatan kecil, warga desa pun memanfaatkan peluang ini dengan mengelola bersama tempat-tempat parkir ( seperti yang dijelaskan di atas ). [caption id="attachment_272407" align="aligncenter" width="300" caption="Tempat parkir yang dikelola oleh kalangan santri, lokasi terdekat dari pantai (dok.pribadi)"]

13765353311254813501
13765353311254813501
[/caption] Menurut Gus Shodiq, salah seorang santri di pesantren Nurul Ichsan, panitia pengelola tempat parkir - seperti yang tertera dalam baliho pada gambar - keramaian di pantai Mbah Drajit ini akan berlangsung hingga besok hari Jum'at tanggal 16 Agustus 2013. Jadi, bagi anda yang ingin berkunjung dan ikut merasakan berwisata di pantai selatan ini, sekalian mencicipi sajian kuliner yang tersedia di warung-warung yang hanya tersedia selama sepekan dalam masa lebaran ini, sekaranglah saatnya. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H Mohon Maaf  Lahir dan Batin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun